chapter 39 ( end? or not? )

4.2K 311 80
                                    

Boboiboy masih lagi berusaha mengacak kotak-kotak yang ada di sekitar nya tapi hasil nya nihil, Boboiboy menghela nafas lelah lalu bersandar untuk istirahat sejenak

10 menit kemudian

Pintu gudang terbuka dan menampakkan amato sedang berdiri di situ, jadi dia belum pergi??
Boboiboy menatap ayah nya dengan datar. Amato mendekati Boboiboy dan memberikan nya sebuah piring berisi makanan yang mungkin dah tak layak tuk di makan dan amato juga memberi segelas air putih

"Nah makanlah" ucap amato lalu berniat pergi dari situ

"Ayah......bunuh aku" -boboiboy

Langka amato seketika berhenti dan melirik ke Boboiboy

"Jangan katakan hal macam tu, cepat habiskan makanan mu" balas amato datar dan menutup pintu dengan kasar.

Boboiboy masih menatap datar pintu itu, Boboiboy pun mulai sedikit memahami tentang ayah nya itu

__

2 hari kemudian

Setelah dua hari di kurung, Boboiboy mulai menyelidiki gerak gerik ayah nya itu. Setiap jam 2 siang   ayah nya akan datang dan memberikan nya makanan, meskipun Boboiboy tak pernah memakan nya, Boboiboy hanya meminum air putih nya saja

"Sebentar lagi...." Batin Boboiboy, dia sedang menunggu ayah nya. Tidak lama kemudian ayah nya datang dan seperti biasa membawakan nya makanan. Setelah selesai ayah nya berniat langsung pergi

"Ayah..." Panggil Boboiboy membuat amato menengok

"Boboiboy nak pipis" pinta Boboiboy

"Pipis di situ je" jawab ayah nya dan mulai berjalan mendekati pintu

"Taknak! Boboiboy taknak kotorkan tempat ni!" Pinta Boboiboy lagi dengan lebih memaksa. Amato menatap Boboiboy tajam mencoba untuk mempercayai nya

"Baiklah" -amato

___

*Rumah fang

Setelah dua hari juga fang tetap di dalam rumah nya tanpa lakukan apapun, dia mencoba menyari kesibukan macam bersih-bersih, main game, membuat hal-hal baru. Tapi lama kelamaan kegiatan itu juga menjadi membosankan

Fang keluar kamar nya untuk melakukan sesuatu. Fang melihat kaizo di meja makan seperti sedang menulis, fang pun langsung mengintip apa yang sedang Abang nya buat itu. Ternyata kaizo sedang menulis bahan makanan yang dah abis dalam persediaan.

"Wah, Abang nak Belanja ke ?? Biar fang je yang pergi" ucap fang dengan semangat. Kaizo hanya pandang fang dengan heran

"Kau?? Nak belanja?? Biar betul kau ni? " Balas kaizo Bingung karna biasanya fang selalu menolak bila di suruh membeli apapun. Fang mengaguk semangat, kaizo pun langsung barikan daftar belanjaan itu. Tapi belum sempat daftar belanjaan tu jatuh ke tangan fang , kaizo Langsung menarik nya kembali

"Kau ni nak tipu Abang eh??" Ucap kaizo, fang hanya pasang wajah cengo

"Eh?" -fang

"Heh walau umur Abang ni dah 23, tapi ingatan Abang ni Masih segar tau, kau jangan coba-coba buat alasan untuk keluar rumah! Kau kan masih dalam masa hukuman" jelas kaizo membuat Fang Langsung bete 

"Cih! dah baik-baik nak tolong, dasar tak kenang Budi" balas fang malas dan beranjak pergi dari situ

"Eh tunggu dulu, kenapa aku rasa ada yang salah??" Batin kaizo dan mulai berfikir



















Under the Sea of ​​Stars (fangboy Fanfic) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang