19

27K 2.9K 61
                                    

Eros sedang berjalan menuju ke tempat latihan. Belakangan ini kediaman lebih ramai dari pada sebelumnya. Kepulangan Duke yang membawa kembali seperempat pekerja kediaman.

Kesatria yang melihat Eros langsung memberi salam. Siapa yang tidak tahu Eros Escord. Putra Marquess Escord yang diumurnya ke 15, lebih tepatnya saat bersekolah di Akademi mendapat gelar pangeran pedang ganda. Eros menggunakan kedua tangan yang menggenggam pedang dapat mengalahkan ratusan prajurit, dalam tes yang diadakan Akademi.

Kabarnya putra Marquess Escord itu adalah pembunuh bayaran yang paling dicari, tapi semuanya itu benar-benar tidak ditemukan bukti jika Eros yang melakukannya.

"Salam Tuan Muda Escord" sapa para kesatria.

"Tidak usah pedulikan aku, kalian lanjut latihan" balas Eros.

Eros pun memperhatikan para kesatria yang berlatih. Terkadang Eros juga turun langsung untuk membenarkan gerakan para kesatria.

Jleb

Tiba tiba ada pedang yang menancap didepan Eros. Saat itu juga Ada seorang gadis berambut hitam di kuncir kuda berdiri didepan Eros.

"Ah... Maaf Tuan Muda Escord, kami kurang hati-hati" ujar Gadis tersebut.

Eros pun menatap gadis itu lama. Awal menatap dari ujung kakinya hingga ujung kepalanya. "Kau seorang kesatria?" tanya Eros.

"Saya kesatria yang direkrut oleh Duke Alaxarka saat berada di daerah selatan" ujar gadis itu.

"Nama?"

"Zalea Asahara" balas Lea.

"Lea... nama yang bagus" ujar Eros sambil menatap Lea dengan senyuman.

Eros pun menyadari akan kehadiran kedua keponakannya, langsung mengalihkan tatapannya. "Ya sudah kau bole pergi".

"Sekali lagi maaf Tuan Muda" ujar Lea, lalu pamit untuk pergi kembali latihan.

Eros menghampiri kedua keponakannya dan mengajarinya cara menggunakan pedang. Axious lebih mirip dengan gaya berpedang Duke yang menggunakan pedang dengan satu tangan, dan Axeous seperti dirinya yang menggunakan kedua tangannya. Axeous yang lebih suka berlatih jadi lebih sering bertemu Eros dan belajar menggunakan pedang dengan Eros atau kesatria lain. Jika Axious lebih pintar dengan pengetahuan yang berada di buku-buku, tapi dia juga cukup pandai bermain pedang.

----+----

Hari sudah malam tapi Eros belum juga ingin menutup matanya. Ia pun beranjak dari kamarnya menuju tempat latihan.

Saat sampai di tempat latihan, Eros mendengar teriakkan seseorang yang sepertinya sedang berlatih.

"Teriakkan mu terlalu keras, bisa bisa adikku terbangun karena teriakan mu. Kamar Nyonya mu tidak jauh dari sini" ujar Eros.

"AAAAAAAAAA" teriak seseorang itu yang ternya adalah Lea.

"Sudah ku bilang jangan keras keras. Kau mau mengganggu tidur adikku?" Ujar Eros sedikit kesal. Adiknya sudah mengurus urusan kediaman lalu mengurus Anak dan Suaminya, sekarang waktunya Arabella untuk beristirahat.

"Maaf Tuan Muda" ujar Lea sambil menunduk.

"Kenapa berlatih malam malam?"

"Tidak apa-apa"

"Tidak apa-apa?... Jawaban macam apa itu?... Semua orang jika berlatih dengan keras pasti memiliki keinginan kuat. Jika seseorang tidak memiliki keinginan, mereka hanya akan sibuk bersantai"

Lea pun hanya terdiam tidak menjawab ucapan Eros. Lea pun mendongakkan kepalanya menuju ke arah balkon kamar Arabella dan Faretya. Melihat Arabella yang ternyata masih terbangun dari tidurnya dan sedang menatap langit malam.

"Cantik bukan?" Ujar Eros yang ikut menatap Arabella.

"Ya... Duchess sangat cantik" ujar Lea.

"Arabella benar benar seperti malaikat. Walaupun tak banyak yang mengenalnya karena sifatnya, tapi adikku benar benar gadis yang paling cantik di seluruh kerajaan. Bajingan Faretya itu benar-benar beruntung" ujar Eros.

"Tapi terlihat rapuh" ujar Lea tanpa sadar.

"Ya kau benar. Arabella hanya berpura pura kuat, tapi punggung kecilnya itu sebenarnya sangat rapuh. Maka dari itu sebisa mungkin aku, kakaknya ini menyingkirkan bebannya" ujar Eros sambil tersenyum.

"Ah maaf Tuan Muda" ujar Lea yang sadar akan lamunannya yang menatap Arabella.

"Tak apa, aku bukan seseorang yang suka menghukum atau apalah itu" ujar Eros. "Kau ingin membantuku?"

"Membantu apa, Tuan muda?" tanya Lea.

"Bersumpah setia pada adikku" ujar Eros.

"Saya tidak masalah akan hal itu. Saya benar-benar sudah mengagumi Duchess sejak awal, saya akan melakukan itu tanpa disuruh. Sepertinya Tuan Muda sangat menyayangi Duchess" ujar Lea sambil menatap Eros.

"Tentu... Adikku satu satunya, permata berharga Keluarga Escord. Siapapun yang merusaknya, membuat menangis dirinya, aku tak akan melepaskannya. Keinginan adikku, adalah kewajiban ku" ujar Eros.

"Jika Duchess salah. Apa Tuan Muda akan menurutinya?" tanya Lea.

"Tentu saja tidak. Aku selalu menginginkan yang terbaik untuk Adikku. Jika jalannya salah aku akan benar-benar berusaha menyadarkannya, jika memang tidak bisa, yang bisa kulakukan hanya melindunginya" ujar Eros sambil menatap Arabella dengan lembut.

"Anda benar-benar baik. Beruntung istri Tuan Muda nanti" ujar Lea sambil menatap Eros.

"Mau coba?"

-----++++

Hai hai... Jadi part ini spesial untuk EROS

Jangan lupa vote ya...

Have a nice day 🥰

Stepmother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang