Reyga - 21. Maaf

4.8K 388 3
                                    

Wahyu berjalan menyusul Reyga ke kamar mandi, dia rencananya akan meminta maaf kepada Reyga. Semoga saja Reyga memaafkannya. Ya, semoga saja.

Tok! Tok! Tok!

"SIAPA?" teriak Reyga dengan suara serak dari dalam kamar mandi.

"I-ini aku Wah-yu," jawab Wahyu lirih.

Ceklek!

Pintu terbuka, munculah Reyga dengan keadaan yang sudah bersih namun seragamnya basah kuyup semua. "Ngapain lo kesini?"

Mata Wahyu berkaca-kaca, dia kemudian duduk bersimpuh dihadapan Reyga. Reyga melotot melihatnya. "Heh, lo ngapain?"

"A-aku minta maaf, Rey. Maaf aku udah fitnah kamu kemarin," isak Wahyu yang ternyata menangis itu.

Reyga memegang pundak Wahyu, kemudian dia membantu Wahyu untuk berdiri. "Hey, gapapa. Jangan nangis, lo itu LAKIK!"

Reyga tersenyum tipis kearah Wahyu. Dia mengusap air mata Wahyu. "Udah, jangan nangis, dong. Gue udah maafin lo, kok."

Bukannya berhenti menangis, air mata Wahyu malah semakin bercucuran. Dia merasa bahwa dirinya terlalu jahat, dia menyesal telah mau disuruh untuk memfitnah manusia sebaik Reyga. "Maafin aku, Rey."

Reyga mengangguk. "Iya, gue maafin. Siapa yang nyuruh lo?"

Wahyu mengerjap pelan, dia kemudian berujar lirih, "Leo."

Reyga tersenyum miring. "Sudah gue duga."

"Aku gak mau dikeluarin dari sekolah, Rey. Makanya aku mau disuruh Leo, maaf banget," ucap Wahyu parau.

"Iya, gapapa." Biar gue aja yang nanggung semuanya, Yu. Lanjut Reyga dalam hati.

"Kamu beneran udah maafin aku?" tanya Wahyu, memastikan.

"Iya, beneran. Lo itu gak salah, Yu. Gue juga maklum, lo takut sama ancaman Leo."

"Terima kasih banyak, Rey." Wahyu tersenyum lebar kearah Reyga.

"Sama-sama."

"Panjang umur orang baik."

|•REYGA•|

"Reyga!"

Reyga menghentikan langkahnya, dia kemudian menoleh kebelakang. Disana ada Arga lengkap dengan setelah jas mahalnya.

"Om Arga," ucap Reyga sembari tersenyum.

Arga berhenti dihadapan Reyga, dia mengamati kondisi Reyga. "Seragam kamu kenapa basah semuanya, Reyga?"

Reyga gelagapan, dia sebisa mungkin menghindari kontak mata langsung dengan Arga. "A-anu, Om ... tadi Reyga mandi tapi seragamnya jatuh ke bawah, basah deh, hehe." Dia nyengir lebar kearah Arga.

Arga menghela nafas, dia tahu Reyga sedang berbohong kepadanya. Dia kemudian memegang kedua pundak Reyga, dan menatap mata Reyga. "Kamu hebat Reyga, bisa menutupi semua luka yang kamu terima dengan senyuman."

Reyga tersenyum miris. "Tapi kenyataannya, Reyga gak sekuat itu, Om."

"Setidaknya kamu bertahan, sampai kamu bisa sukses nanti, itu udah pencapaian yang luar biasa dalam hidup kamu, Reyga," tutur Arga.

Reyga mengangguk kaku. "In syaa Allah."

"Good." Arga tersenyum, dia menepuk pundak Reyga dua kali. "Ayo, Om belikan kamu seragam."

Reyga menggeleng. "Gak usah, Om. Nanti juga kering sendiri."

"Nanti kamu masuk angin, Reyga. Sudahlah, tidak usah sungkan-sungkan kalau sama Om." Arga merangkul Reyga, kemudian mengajak anak itu untuk membeli seragam di koperasi sekolah.

"Makasih, Om Arga."

|•REYGA•|

By : Vi🅰

REYGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang