Reyga - 1. Anak haram?

8.1K 609 6
                                    

"REY, ANAK HARAM!"

Reyga menatap tajam teman-temannya yang mengejeknya anak haram.

"Rey bukan anak haram!" bantah Reyga.

"KAMU ITU ANAK HARAM, REY!"

"IYA, KAMU ITU NGGAK PUNYA PAPA!"

Mata Reyga berkaca-kaca mendengar seruan teman-temannya itu.

"DASAR ANAK HARAM!" sorak mereka semua sembari bertepuk tangan dan mengelilingi Reyga.

"ANAK HARAM!"

"ANAK HARAM!"

"ANAK HARAM!"

"REY ANAK HARAM!"

Reyga yang sudah tak kuat mendengar ejekan temannya pun, kemudian mendorong temannya dan berlari pulang menuju ke rumahnya dengan air mata yang menetes dipipinya. Sebelum sampai dirumah, dia mengusap kasar air matanya, karena dia tidak ingin mamanya melihatnya sedang menangis.

Reyga masuk kerumahnya, kemudian mencari keberadaannya mamanya. Dia berhenti di ruang keluarga ketika melihat mamanya ada disana sedang menonton televisi. Lalu, Reyga menghampiri mamanya.

"Mama, kata temen Gaga anak haram, ya?" tanya Reyga kepada Rea dengan suara seraknya.

"Soalnya Gaga gapunya papa," lanjutnya.

Rea terdiam, tanpa mau menjawab pertanyaan anaknya itu.

"Ma, ayo cari papa! Gaga pengen ketemu papa, Ma," rengek Reyga sembari menarik-narik tangan Rea.

Dengan kejamnya, Rea menyentak kasar tangannya hingga Reyga jatuh tersungkur ke lantai. Dia menatap anaknya itu dengan pandangan sengit.

"Papa kamu itu udah mati! Nggak usah cari dia lagi," sentak Rea. Sebenarnya ayah dari anak itu masih hidup, laki-laki bajingan itu tidak mau bertanggung jawab atas kelakuan bejatnya. Maka dari itu, Rea menganggapnya sudah mati.

Reyga bangkit, dia menepuk celananya yang kotor. "Kata bu guru, kalo orang baik yang mati masuk surga ya, Ma. Papa baik 'kan, Ma?"

Rea tetap diam ditempatnya, air matanya menggenang mengingat kenangan masa lalunya yang pahit. Reyga mengingatkannya kepada laki-laki bajingan yang menghancurkan mimpinya dulu.

"Nanti kalo Gaga jadi pilot, Gaga bakal ajak mama ke surga, kok. Kita temuin papa, ya, Ma?" ujar Reyga dengan senyum lebarnya.

Cukup, Rea sudah tidak kuat mendengar celotehan anaknya itu. Dia kemudian bangkit dari duduknya dan langsung menyeret Reyga menuju kamar mandi.

"MAMA, LEPASIN GAGA!" teriak Reyga sembari memberontak agar Rea melepaskan cengkeraman tangannya.

"DIEM!" bentak Rea sembari menatap tajam Reyga. Hal itu membuat Reyga menutup mulutnya rapat-rapat, sebelum mamanya bertambah marah kepadanya.

Sesampainya di kamar mandi, dengan kejamnya Rea menjambak rambut Reyga dan mendorong kepala Reyga kedalam bak mandi.

"KAMU ITU PEMBAWA SIAL!"

Rea mendorong kepala Reyga kembali. "SEHARUSNYA KAMU NGGAK HADIR DALAM HIDUP SAYA!" teriaknya.

"Mama, maafin Gaga, Ma," isak Reyga pilu sembari mengatur nafasnya.

"SAYA BENCI KEHADIRAN KAMU, ANAK SIALAN!"

Setelah itu Rea pergi meninggalkan Reyga sendirian di kamar mandi. Sepeninggal Rea, tubuh Reyga merosot kelantai, dia menangis sambil memeluk lututnya.

"Apa salah Gaga, Ma?" bisik Reyga pilu.

"Kenapa mama benci Gaga?"

|-•REYGA•-|

By : Vi🅰

REYGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang