Reyga - 6. Gaga sakit

5.7K 488 1
                                    

Hari ini adalah hari minggu, Reyga menghabiskan waktunya dirumah saja. Kepalanya terasa pusing, makanya dia lebih memilih untuk tidur. Setidaknya itu bisa mengurangi sedikit rasa pusingnya.

Reyga memijat pelipisnya ketika rasa pusing itu semakin menjadi-jadi. "Shh, kenapa kepala Gaga pusing banget, ya?"

"REYGA!"

Reyga membuka matanya, di ambang pintu dia melihat ada mamanya disana.

"Iya, ada apa, Ma?" tanya Reyga lemas.

"Bikinin tante Selin minuman!" perintah Rea.

"Kepala Gaga pusing, Ma," ucap Reyga parau.

"Nanti juga sembuh sendiri, nggak usah manja kamu. Cepet bikinin!" sentak Rea.

"I-iya, Ma," jawab Reyga terbata-bata.

Sepeninggal Rea, Reyga bangkit dari tidurnya. Dia duduk dipinggiran kasur, berusaha mengumpulkan nyawanya. Setelah itu, dia berdiri dan tiba-tiba tubuhnya ambruk.

"Aduh, pusing banget," rintihnya sembari meremat rambutnya.

"Gaga harus kuat, nanti mama marah," gumamnya.

Anak kecil itu berusaha untuk berdiri, walaupun berulang kali terjatuh, dia tetap berusaha sampai bisa. Dia berjalan tertatih-tatih kearah dapur. Sesampainya disana dia segera membuatkan minuman untuk tamu.

Sesekali dia memegangi kepalanya ketika rasa pusing itu kembali melanda. "Ya Allah, sakit banget," desisnya kesakitan.

Selesai membuatkan minuman, Reyga membawa nampan berisi minuman itu ke ruang tamu dengan langkah pelan. Ketika sudah hampir sampai, tiba-tiba tubuhnya ambruk, mengakibatkan minuman itu sebagian tumpah mengenai celana teman mamanya. Melihat itu, Rea menjadi murka. Dia berdiri dan langsung menghampiri Reyga yang terduduk dilantai.

Rea kemudian menjewer telinga Reyga. "Kamu gimana, sih?! Bawa minuman aja gak becus!"

Reyga meringis kesakitan, dia memegangi tangan mamanya, berharap mamanya melepaskan jewerannya. "Maafin Gaga, Ma. Gaga nggak sengaja, Ma."

"Lihat kelakuan kamu! Celana temen saya jadi kotor!?" bentak Rea semakin memelintir telinga Reyga hingga memerah.

Reyga menangis. "Ampun, Ma. Gaga beneran nggak sengaja, Ma."

Teman Rea yang bernama Selin itu menatap Reyga iba. Dia kemudian menatap Rea. "Udah, Re. Gue gapapa, kasian anak lo."

Rea menendang kaki Reyga, membuat Reyga memekik kesakitan. "Anak nakal kayak dia, harus diberi hukuman!"

"Re, dia udah bilang nggak sengaja. Lo nggak liat mukanya Rey pucet gitu?!" sentak Selin.

Rea memandang wajah anaknya, yang dikatakan Selin benar adanya. Anaknya terlihat pucat, dan hadannya juga terasa panas. Rea kemudian melepaskan jewerannya.

"Balik ke kamar, jangan keluar!" perintah Rea.

Dengan sesenggukan, Reyga mengangguk dan mengusap air matanya. "I-iya, Ma."

Reyga kemudian berjalan menuju kamarnya dengan langkah tertatih-tatih.

"Tega banget lo sama anak sendiri," cerca Selin.

Rea mengendikkan bahunya. "Biarin, dia anak nakal pantes dapetin itu."

Sesampainya dikamar, Reyga segera merebahkan dirinya di kasur. Dia menatap langit-langit kamarnya, hingga tak terasa air matanya turun membasahi pipinya.

Dengan cepat dia menyekanya, dan dia menutup matanya berusaha untuk tidur. Hingga akhirnya dia pun terlelap.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Reyga baru bangun dari tidurnya. Perutnya sedari tadi berbunyi, membuatnya tidak bisa tertidur nyenyak. Dia kemudian berjalan menuju ruang makan.

Namun, ketika sampai disana dia tak menemukan adanya makanan. Kebetulan mamanya lewat, dan Reyga pun bertanya, "Ma, kok nggak ada nasi?"

Rea melirik sekilas, dia kemudian membuka kulkas. "Udah saya makan semua, kirain kamu nggak makan."

"Gaga laper, Ma." Reyga menatap sendu punggung mamanya.

"Salah siapa nggak keluar kamar?!" ketus Rea.

"Terus Gaga makan apa, dong?" tanya Reyga.

"Makan aja telur di kulkas itu!" Rea melenggang pergi meninggalkan Reyga.

Reyga menghela nafas, dia mengusap perutnya yang terasa perih itu. "Makan sama telur aja, oke?"

Reyga tersenyum tipis, dia kemudian mengambil dua butir telur rebus yamg tersisa dari kulkas dan memakannya dengan lahap.

"Alhamdulillah, sakit kepala Gaga udah sembuh, nggak ngerepotin mama, deh."

|—•REYGA•—|

By : Vi🅰

REYGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang