"Slurpppp .. ahh "
Nikmatnya pagi hari dengan sarapan semangkuk mie instan ditemani kimchi kesukaan . Haechan menikmati tiap sendok kuah yang masih mengepul itu dengan khidmat .
Kapan lagi dia bisa makan mie instan sepuasnya tanpa takut dimarahi mama kalau bukan di rumah Renjun .
Malam tadi saat jadwal siaran telah usai tiba tiba hujan deras mengguyur kota , Haechan yang berangkat mnggunakan motor itu pun harus rela menunggu hujan hingga reda . Tapi sampai pukul 12 malam hujan itu masih tetap deras , dan beruntungnya Renjun sengaja menunggui Haechan , maka berakhirlah Haechan pulang menebeng mobil Renjun . Dan atas permintaan Renjun sendiri akhirnya Haechan menginap .Renjun butuh teman , katanya .
"Huuh .. ganggu banget si pagi pagi gedor pintu orang " maki Haechan ketika kegiatan menyeruput mie instannya diinterupsi oleh suara gedoran pintu .
Dengan raut wajah kesalnya dia membuka pintu dan langsung memarahi sosok bongsor Lee didepannya "lu tuh ya , gatau diri banget namu pagi pagi .. gatau apa orang lagi makan.?? "
Jeno yang langsung disrmprot itu hanya mengedikkan bahu kemudian menampar wajah Haechan dengan sebuket bunga yang dibawanya "Lee Jeno bangsatt ..''
"Renjun gue mana.??" Tanya Jeno setelah nemasuki rumah Renjun
"Rinjin gii mini" tiru Haechan dengan bibir yang dibuat buat , "cari aja ndiri "
Jeno yang mendapati seisi ruang tamu dan dapur kosong akhirnya melangkah menuju kamar Renjun yang berada di lantai dua . Masih dengan sebuket bunga yang dibawanya dia mengetuk perlahan pintu bercat putih gading itu ."Ren .. kamu didalem kan.?? Aku masuk ya "
"Enggak perlu , karena aku mau keluar " sahut Renjun dari dalam yang tiba tiba membuka pintu .
Jeno disambut dengan wangi parfum aroma vanilla yang biasa Renjun pakai ketika pintu kamar itu terbuka , dapat Jeno lihat Renjun keluar dengan pakaian yang cukup rapi "kamu mau kemana ??"
Renjun hanya melenggang melewati Jeno yang masih berdiri diambang pintu dengan sebuket bunga
"Renjun .." teriak Jeno kembali sambil mengimbangi langkah Renjun yang menuruni satu persatu anak tangga "aku nanya , kamu mau kemana .?? "
"Ada kerjaan .." jawab Renjun singkat .
"Yaudah kalo gitu aku anter ya "
"Enggak perlu " jawab Renjun kembali dengan singkatnya
Merasa sikap Renjun berbeda membuat Jeno seketika mengunci pergerakan Renjun dengan mencengkeram tangannya lalu membawa tubuh mungil itu kedalam pelukannya
"kamu kenapa.??" Tanyanya setelah tubuh Renjun berhasil dia dekap
"lepas Jen , aku mau pergi "
"Bilang dulu sama aku , kamu kenapa.?? Ko sikap kamu jadi dingin ke aku , aku ada salah.?? "
"Gaada , kamu gasalah apa apa . Jadi tolong lepas" Renjun terus berusaha melepaskan pelukan Jeno yang sialnya sangat erat itu .
Jeno tidak salah , tidak ada yang salah .
"Ren .. please ngomong kalo aku ada salah "
Tentu perdebatan kecil itu terdengar oleh Haechan yang masih asik dengan semangkuk mie instannya yang belum habis . Merasa atmosfer di antara Renjun dan Jeno tidak baik baik saja , dengan sengaja dia menjatuhkan sendok dan garpunya hingga berbunyi nyaring
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel || Noren
Fanfiction"Renjun , kamu itu seperti malaikat" -Lee Jeno Bagaimana bisa malaikat baik hati seperti Renjun disia siakan.??? Sayangnya seorang Lee Jeno hanyalah manusia biasa Warn⚠️ bxb noren Lee Jeno || Huang Renjun (Complete✅)