Enjoy reading guys .. 😘
Mematut dirinya disebuah cermin besar sebuah toko , Renjun memilih baju mana yang pas untuk dirinya .Berbelanja sendiri itu rasanya tidak enak , tidak ada yang bisa ditanyai untuk meminta pendapat , ini cocok atau tidak . Lebih baik yang ini atau yang ini.?? Hah menyebalkan ...
"Ini aja deh .." kata Renjun setelah dirasa cocok dengan sebuah kemeja berwarna hitam .
Renjun bergegas menuju meja kasir untuk membayar baju tersebut , dengan credit card milik Jeno yang selalu dia bawa .
Kalian pasti bertanya , kenapa credit card Jeno berada ditangan Renjun . Apa Renjun yang memintanya.?? Jawabannya tidak , Renjun dan Jeno memang saling bertukar credit card masing masing .
Setelah keluar dari toko tersebut , Renjun berjalan kearah food cart yang berada tak jauh dari sana . Waktu menunjukkan pukul 12 lewat 45 , saatnya mengisi perut yang telah keroncongan .
"Eh .."
Bak sebuah adegan slowmotion , tubuh Renjun tak sengaja menabrak seseorang disebelahnya hingga barang belanjaan mereka berserakan .
"Renjun/Jaemin " ucap mereka bersamaan
"Oh sorry gue gasengaja " Renjun kemudian merapikan barangnya yang bercecer dilantai
"Kita perlu bicara Ren " ujar Jaemin setelah keduanya selesai merapikan barang masing masing.
"Sorry , tapi gue ga- .." kalimat Renjun terpotong ketika tiba tiba Jaemin memotongnya "please .."
Renjun dan Jaemin kini duduk disalah satu bangku restoran fast food .
Dua buah burger dan satu gelas cola berada dihadapan mereka . Tadinya Renjun lapar , namun sekarang rasa lapar itu entah kemana . Duduk berdua bersama Jaemin sekarang rasanya sangat aneh , bukan terasa canggung namun benar benar aneh , tidak tau kenapa .
15 menit terlewati tanpa obrolan apapun , bahkan keduanya tak menyentuh sedikitpun makanan dihadapannya .
"Jaem , sorry tapi sebentar lagi gue ada acara " Renjun memecah keheningan yang tercipta diantara mereka , perihal itu pula dia tidak berbohong .
"Ah .. ya sorry kalo gitu " jawab Jaemin kikuk
"Lu bilang tadi kita harus bicara , soal apa.??" Dengan wajah sedikit tidak bersahabatnya Renjun mengawali pembicaraan mereka .
Jaemin yang meminta tapi kenapa harus Renjun yang mulai duluan bertanya, tentu saja Renjun kesal . Waktunya terbuang percuma
"I-itu .. M-maaf .." suara Jaemin sedikit terbata ketika dua netranya bersitatap dengan iris caramel milik Renjun "soal kemaren .. gue gaada maksud apa-apa"
Renjun tersenyum miring , soal kemarin yang Jaemin meminta dia memutuskan Jeno itu kan.?
"Se enggak pantes itu kah gue dimata elu buat Jeno , Na.?? Terus , orang kaya apa yang menurut lu pantes buat dampingin Jeno .??"
Kalimat tajam itu Renjun berikan kepada Jaemin , sisi jahat diri Renjun kini sedang bangkit . Dapat Renjun lihat raut muka Jaemin yang berubah , terlihat sedikit tersinggung mungkin .
"Ren , sorry tapi emang gue gak maksud apa apa kemaren gue cuma- "
"Cuma apa.?? Oh atau menurut lu , lu sendiri yang lebih pantes buat dampingin Jeno , ya.?? Wah kenapa gue baru kepikiran begitu .." Tatapan mengintimidasi itu benar benar dapat Jaemin lihat , baru kali ini Renjun seperti itu padanya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel || Noren
Fanfiction"Renjun , kamu itu seperti malaikat" -Lee Jeno Bagaimana bisa malaikat baik hati seperti Renjun disia siakan.??? Sayangnya seorang Lee Jeno hanyalah manusia biasa Warn⚠️ bxb noren Lee Jeno || Huang Renjun (Complete✅)