Happy reading guys ..
'Gue udah siapin makanan di dapur buat lo ,sorry ya Na hari ini gue gabisa jagain lo .
Kalo ada apa apa langsung telepon gue'Jeno Lee
Jaemin membaca sebuah note yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya , tulisan rapi milik Jeno itu kemudian dia sobek menjadi beberapa bagian kecil .
Jeno pergi .
Lalu dengan malasnya dia melangkahkan kakinya menuju counter dapur dan mendapati semangkuk bubur dan juga segelas susu putih disana . Jaemin menatap semangkuk bubur dan susu itu bergantian tanpa minat .
Apa sih yang dia harapkan dari seorang Lee Jeno.?? Tidak ada .
Sebesar apapun kebaikan Jeno padanya , sepeduli apapun Jeno terhadapnya , semua itu sia sia jika dibanding dengan kesalahan kesalahan yang Jeno lakukan .Satu kata yang selalu Jaemin gambarkan untuk seorang pemuda Lee itu hanyalah 'brengsek' .
☆☆☆
Tap tap tap ...
Bunyi sepatu pantofel beradu dengan lantai itu terdengar saat Renjun berjalan . Acara yang ia hadiri dimulai pukuk 11 nanti , berarti masih ada waktu sekitar 1,5 jam untuknya menyusul Haechan sebelum berangkat bersama .
Renjun menyambar kunci mobilnya kemudian berjalan keluar rumah
"eh.."
Kagetnya setelah membuka pintu dan mendapati sebuah boneka moomin berukuran besar berada disana . Belum berakhir kekagetannya , Renjun kembali terkejut ketika Jeno tiba tiba muncul dari belakang boneka tersebut .
"Mau apa kamu kesini." Ketus Renjun pada Jeno yang kini berada di hadapannya
"Ren , maaf .." ucapnya , Jeno kemudian mengarahkan tangannya untuk mengusap bekas tamparannya di pipi Renjun kemarin "apa masih sakit.??"
Renjun terdiam .. tubuhnya menegang sesaat ketika dia menyadari satu hal . Tidak , ini seperti di mimpinya semalam . Renjun memundurkan tubuhnya , menepis lengan Jeno yang masih berada di pipinya kemudian kembali masuk kedalam rumah .
Renjun memegangi dadanya yang berdetak lebih cepat dari biasanya , kilasan mimpinya semalam semakin terlintas jelas di benaknya membuat dia semakin merasa takut .
Takut .?? Iya , Renjun takut jika mimpi itu menjadi kenyataan , Renjun takut jika Jeno benar benar meninggalkannya .
Cih dasar bodoh ..
"Renjun , please buka pintunya .. kita perlu bicara . Ayo selesaikan semuanya baik baik Ren ." Suara Jeno kembali terdengar dari luar
"Renjun .."
Jeno tidak menyerah , dia tetap memanggil Renjun dan memintanya untuk keluar . Jeno juga tidak berhenti mengetuk pintu itu dengan sedikit keras , dan dapat dipastikan jika lengan Jeno pasti memerah saat ini .
"Renjun , please .. kita harus ngomong .."
"Renjun .."
"Ren .."
Lima menit berlalu , Jeno berhenti mengetuk pintu dan memanggil namanya . Renjun fikir sepertinya Jeno sudah lelah hingga dia berhenti . Dan kini hanya ada dua opsi kemungkinan yang ada , Jeno diam dan tetap berada di teras rumahnya , atau Jeno justru telah pergi meninggalkan teras rumahnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel || Noren
Fiksi Penggemar"Renjun , kamu itu seperti malaikat" -Lee Jeno Bagaimana bisa malaikat baik hati seperti Renjun disia siakan.??? Sayangnya seorang Lee Jeno hanyalah manusia biasa Warn⚠️ bxb noren Lee Jeno || Huang Renjun (Complete✅)