Bad Part

1.6K 165 10
                                    

Happy Reading ..








Dulu Renjun selalu berfikir  bahwa Jeno adalah sang hujan yang dikirim Tuhan untuk membasahi sisi dunianya yang gersang , sekaligus sang pelangi yang akan mengindahkan hari harinya yang suram .

Hujan turun karena dia tahu bumi membutuhkannya .

Dan Jeno datang , disaat dunia Renjun terasa kering dan tandus , disaat Renjun membutuhkan seseorang disisinya yang merasa asing berada jauh sendirian disini .

Akan ada pelangi setelah hujan .

Dan Jeno hadir memberi seluruh warna yang Renjun butuhkan di dinding hatinya yang kelabu , memberi seluruh canda dan tawa melengkapi hari harinya .

Namun pada akhirnya , Renjun menyadari bahwa Jeno bukanlah hujan dan pelangi yang ia yakini selama ini . Melainkan Jeno adalah sebuah badai , yang datang perlahan tetapi pasti membuat dunianya porak poranda .

Dan saat ini , badai itu datang , menghancurkan segalanya .

Cintanya , hatinya , bahkan sebagian dalam diri Renjun terasa tak betbentuk lagi .

Separah itukah luka hati yang Jeno berikan untuknya.??
Renjun pun tidak tahu . Tapi yang jelas , perasaannya saat ini begitu terluka .

Dia menyayangi dan mencintai Jeno lebih dari apa yang oranglain tahu . Bahkan Jeno sendiri .

Renjun tidak pernah marah ketika Jeno lebih memilih menghabiskan waktu bersama Jaemin .

Renjun tidak pernah marah saat melihat keduanya berpelukan dan bahkan berciuman dihadapannya .

Renjun tidak pernah marah ketika Jeno dengan sengaja membohonginya saat ingin bersama Jaemin .

Meski dia sendiri tahu , dia sakit .
Hatinya terluka , hatinya tersakiti . Namun Renjun selalu berkata bahwa dia tidak apa apa . Karena Jeno dan Jaemin adalah sahabat .

Tapi kini ,  ahh sudahlah .. dijelaskan panjang lebarpun percuma karena inti dari segala kekecewaan Renjun berkumpul menjadi satu kata , yakni 'hancur'

Segalanya 'hancur'

Dan Renjun menyesali menjadikan Jaemin tersangka utama atas sakit hati yang dia rasakan selama ini.
Padahal yang harusnya disalahkan adalah Jeno sendiri.

Didepan sebuah tong besi , Renjun melemparkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Jeno kearah kumparan api yang menyala , Kemudian semuanya lenyap menjadi abu.

"Gaada yang bakal aku inget lagi segala tentang kamu Jen . Aku akan anggep semuanya cuma mimpi di hidup aku"


Renjun telah memutuskan , cukup sampai disini . Segalanya , seluruh kenangan indahnya bersama sosok Lee brengsek itu akan ia kubur dalam dalam .

Kumpulan asap itu perlahan ssmakin melambung tinggi ke udara ,  Renjun menengadah keatas langit memperhatikan ujung kumpalan asap tersebut kemudian tersenyum getir " Tuhan , aku titipkan kenangan pahit ini pada semesta . Bawa segalanya terbang kesegala arah hingga tak tersisa sedikitpun kisahnya diingatanku"

Gemerisik angin menyentuh ranting dan dedaunan seolah tanda Tuhan memberi izin pada permohonan Renjun, pemuda itu kembali tersenyum cerah ketika melihat sekumpulan burung terbang melintas diatasnya .

 
 
 


☆☆☆

Mark berdiri tepat disamping Renjun ketika pemuda manis itu selesai dengan bakar membakarnya . Dapat Mark lihat kumparan api itu masih menyala sedikit dan tengah memakan ujung figura .
  
"Are you okey.??" Tanya Mark basa basi , tidak perlu ditanya juga sudah terlihat bahwa Renjun masih terluka

Angel || NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang