┇ prologue

2.3K 173 47
                                    

HYUNJAE menggulirkan ponselnya ke bawah, membuka situs berita dengan headline pencurian di kota Seoul. Ia memindai isi berita dengan cepat. Sebuah artikel mengenai keresahan masyarakat di distrik Gwanak tentang pencurian yang sedang marak terjadi.

Dalam artikel itu, kesalahan jelas diberatkan pada sang pencuri yang identitasnya belum diketahui sampai saat ini. Tak hanya sampai disitu, dampak buruk dari pencurian orang asing yang tertera dalam berita, mengiris ngilu hatinya.

Seperti anak dari pemilik toko yang harus berhenti sekolah, salah seorang masyarakat yang harus kehilangan pekerjaan dan berakhir menyedihkan menjadi gelandangan karena disabilitas yang ia miliki. Hyunjae meneguk ludahnya kasar, membulatkan tekad bahwa dampak itu bukan salahnya.

"Gue nggak punya pilihan lain." Hyunjae mengantongi lagi ponselnya ke dalam saku celana ketat denim yang ia kenakan.

Meskipun dia pelaku pencurian dalam artikel yang tengah marak beredar, Hyunjae punya alasan. Seperti semua orang yang hidup di muka bumi,

Hyunjae juga bertahan hidup, namun dengan cara mencuri.

Ia tidak tahu bahwa aksinya malam ini akan menjadi titik balik penentuan hidupnya. Hyunjae yang sedang berusaha membuka pintu belakang sebuah toko bakery, melihat sosok seorang, tidak tiga orang lelaki dengan seragam geng berbahan kulit sintetis warna hitam, mendekat padanya.

"Wah, mau maling lo?"

Salah satu dari tiga orang itu mendekat padanya. Memberikan tampang sinis dengan senyuman miring menghiasi wajah. Matanya yang sipit dan tajam menelanjangi Hyunjae yang sebenarnya sudah memakai sebuah bandana sebagai masker. Pakaiannya juga serba hitam agar memudahkan penyamaran.

Tapi sayang, sepandai-pandainya tupai melompat, elang selalu bisa melihat pergerakannya.

Jika diibaratkan Hyunjae adalah seekor tupai lincah, maka Lee Juyeon yang malam itu memergoki aksi Hyunjae bersama dua temannya, Jaemin dan Jay, adalah elang yang berhasil mencengkeram nasib Hyunjae.

"Siapa lo?" Hyunjae memasang kuda-kuda siap berkelahi meski harus tiga lawan satu. 

Ia yang sudah terbiasa mencuri, memiliki kemampuan bertarung yang hebat karena belajar di jalanan. Jika berkelahi, ia tidak akan kalah. Karena Hyunjae sangat mengerti batasannya sendiri. Ketika hampir kalah, ia pasti lari.

"Lee Juyeon. Seoul Narada." Juyeon maju selangkah dan meregangkan otot-ototnya. "Ayo kita ukur kemampuan lo."

Perkelahian pun tak terelakan. Jaemin dan Jay mengawasi gang agar tak ada orang datang, membiarkan Juyeon dan Hyunjae saling menatap benci bersitegang.

Pertarungan jalanan dimulai.




-to be continued-



P E M E R A N  U T A M A :

P E M E R A N  U T A M A :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Faire La Bise ✦ JumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang