┇ dix

691 99 69
                                    

PELAJARAN pertama Juyeon pagi itu adalah matematika. Setelah melahap habis makanan yang dibawakan Jaehyun bertiga, persiapan Hyunjae memasak menjadi ditelantarkan begitu saja. Dua orang sahabat kecil itu kini memilih keluar dari apartemen Juyeon agar tak mengganggu homeschooling lelaki itu.

Padahal kenyataannya, keputusan mereka berdua untuk tidak mengganggu Juyeon homeschooling malah menghasilkan kebalikannya. Juyeon sampai detik ini masih memikirkan Jaehyun dan Hyunjae. Apa yang mereka bicarakan? Hubungan apa yang mereka punya? Bagaimana jika Juyeon harus menambah saingan?

"Dari kak Younghoon ke Hyungnim, gue ujung kukunya aja nggak ada njir," keluhnya tak memperhatikan penjelasan sang tutor.

"Juyeon, kamu dengerin nggak!" bentak tutor perempuannya menggebrak-gebrak papan tulis putih dalam satu ruangan khusus belajar dalam apartemen.

Ruangan itu berada di dekat kamar Juyeon, memiliki satu meja besar kotak dan dua kursi masing-masing untuk Juyeon dan tutor-tutornya. Di belakang salah satu kursi ada sebuah papan tulis putih besar seukuran milik kelas dalam sekolah pada umumnya. Lengkap di samping papan tulis itu, ada peralatan tulis kantor mulai dari spidol, penghapus, penggaris dan lain sebagainya.

"Iya bu, dengerin ini saya." Juyeon menegakkan badannya. "Tapi masih nggak ngerti bu, jelasin lagi kenapa a per b kuadrat sama dengan 60? Soalnya hitungan saya hasilnya bukan 60."

Tutornya yang sudah terbiasa dengan wajah Juyeon babak belur atau pun mengantuk saat pembelajaran, tetap profesional menjalankan tugasnya. Ia tidak mempermasalahkan mau seperti apa background Juyeon di luar jam homeschooling, selama anak itu tetap menghormatinya dan berkelakuan baik ketika jam belajar mengajar berlangsung.

Dengan sabar, tutornya menjelaskan kembali. Karena menurut tutor tersebut Juyeon termasuk cepat paham dan berdaya ingat tinggi, ia tidak keberatan jika Juyeon memiliki banyak pertanyaan. Namun yang tidak diketahui tutor itu saat ini, Juyeon tidak bisa memikirkan rumus matematika lagi.

Juyeon takut Hyunjae terpesona pada Hyungnim. Seperti saat Hyunjae tertarik pada wajah Younghoon tadi malam.

Tubuhnya merosot ke atas meja dengan kedua mata fokus memperhatikan papan tulis. Juyeon berupaya setengah hati untuk mendengarkan penjelasan. Tetapi otaknya tidak bisa berhenti memikirkan Hyungnim dan juga Hyunjae di balkon sana.

"Kalo harus nambah saingan Hyungnim buat dapetin Hyunjae, gue harus gimana anjir?"

Jaehyun dan Hyunjae memilih untuk mengobrol di balkon apartemen Juyeon di lantai 13, ditemani dua botol bir dan juga rokok yang dibawa Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun dan Hyunjae memilih untuk mengobrol di balkon apartemen Juyeon di lantai 13, ditemani dua botol bir dan juga rokok yang dibawa Jaehyun. Kacamata sang ketua SENA sengaja dilepaskan dan ditenggerkan di atas kepalanya, agar tidak mengganggu Hyunjae yang menganggap pria itu aneh jika memakai kacamata.

"Ngapain deh pakai kacamata segala? Gue kan jadi pangling," ucap Hyunjae setelah menghembuskan asap rokok ke samping, agar tak terkena wajah Jaehyun.

Faire La Bise ✦ JumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang