🍁 ᴘᴇʀғᴇᴄᴛ ᴡᴏʀʟᴅ #06 🍁

5.4K 606 58
                                    

••[06]••

Jungkook POV

Aku masih bisa mendengar langkah kaki seseorang meninggalkan kamarku. Langkah kaki yang biasa aku dengar, pelan dan sangat hati-hati, bisa dibilang sedikit takut bersamaan dengan langkah seseorang yang sangat terdengar jelas mereka memanggilkan dokter Jung. Aku tahu itu adalah dokter keluarga kami, jadi aku pun sangat hafal langkahnya. Dan seseorang yang bahkan masih berada di tepi ranjangku, menggenggam tanganku.

"Hei, bangun... Jungkook?! Hei..., Ya! bangun!" Dia memanggil namaku bahkan tanpa honorifik padahal jelas dia bekerja untuk appa, tapi aku tak mempersalahkan itu. Aku masih berusaha mencoba membuka mataku, namun serasa berat.

Aku pun mendengar deep voicenya yang meminta seorang maid membeli obat yang dokter Jung resepkan untukku. Masih terdengar panik. Apa aku terlalu berlebihan kalau menganggapnya mencemaskanku? Bahkan sangat lama sekali, dan aku hampir lupa bagaimana rasanya seseorang mencemaskanku sejak eomma tiada. Hingga tak lama seseorang datang memberikannya semua resep yang telah mereka beli padanya.

Tepat saat aku merasa seseorang mendekati wajahku, aku melihat sebuah cahaya dalam inderaku meskipun hanya terlihat samar. Aku mencoba membuka mataku perlahan, namun kembali terpejam saat bibirnya dengan tiba-tiba menyentuh bibirku.

"Tidak ada cara lain, dia harus meminum obatnya." Itulah yang aku dengar. Bahkan aku merasakan tiga kali bibirnya menyentuh bibirku. Bersamaan dengan sebuah benda kecil yang masuk dalam mulut dan turun dalam kerongkonganku yang kering.

Obat itu seharusnya akan terasa pahit, dan aku adalah tipikal orang yang tidak suka dengan bentuk apapun yang mereka sebut obat, namun berkat seseorang yang bernama Taehyung obat itu terasa manis untukku.

Dan sepertinya keberuntungan berpihak padaku saat itu, sesaat dia memberikan obat itu padaku dengan bibirnya, saat membuka mataku kembali. Bayangan sosok pria muncul di hadapanku. Aku tahu dan sadar bahwa kornea mataku rusak akibat kecelakaan bersama eomma waktu itu, dan hanya sebuah keberuntungan aku bisa menikmati keajaiban dimana dengan tiba-tiba sebuah cahaya menghampiriku, meskipun semuanya itu terlihat samar bersamaan seiring dengan suaranya yang benar-benar membangunkanku. Untuk sesaat, aku bisa melihat wajahnya.

Jungkook POV end.

"Sudah bangun? Kau tidak apa-apa? Apa yang terjadi, huh? Siapa yang memberimu obat itu?" tanya Taehyung tanpa henti. Jungkook tersenyum tipis, Taehyung tampak heran dengan respon Jungkook. Bagaimana bisa dia malah tersenyum, saat seseorang memberinya obat tidur dan seseorang mencemaskannya?

"Kau kembali? Bukankah temanmu bilang ada urusan mendesak di kantormu? Maaf, kalau mereka menghubungimu," balas Jungkook. Jungkook berusaha bangkit dari posisi tidurnya namun dia merasakan sepasang tangan menahan bahunya pelan.

"Tidak perlu bangun, tidur saja!"

"H-hyung?" panggilnya ragu, dia bahkan meremat tangannya dari balik selimut yang menutup tubuh Jungkook sebatas dada.

"Ya?"

"Terima kasih dan maaf merepotkanmu. Aku yakin pasti pekerjaanmu belum selesai, tapiㅡ"

Jungkook merasakan sebuah tangan mengusap pucuk kepalanya lembut, perasaannya menghangat seketika lalu dia kembali mendengar suara husky yang sudah masuk ke dalam tracklist favoritnya menyapa pendengarannya lembut.

PERFECT WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang