🍁 ᴘᴇʀғᴇᴄᴛ ᴡᴏʀʟᴅ #14 🍁

4.5K 511 40
                                    

••[14]••

"Bantu aku, hyungie! Bantu aku...!" Jungkook mengeratkan pelukannya.

"Tentu, Sayang!" Taehyung membalas pelukan Jungkook tak kalah erat. "Jangan cemas, aku akan melakukan apapun untukmu," tutur Taehyung lembut.

Jungkook kembali mengeratkan pelukannya, ia bahkan membenamkan wajahnya pada ceruk leher Taehyung.

"Hyungie, tolong dengarkan aku. Apapun yang akan aku katakan, hyungie dengarkan saja, jangan memberikan respon apapun," pesan Jungkook. Suaranya terdengar sangat pelan, seolah hanya ingin Taehyung yang mendengarnya. "Sebenarnya masih ada satu kunci lagi di bawah kotak itu. Aku sengaja tak mengatakan semuanya, aku sadar kamarku tidak pernah aman, dan entah berapa banyak penyadap yang wanita itu pasang di sini. Tapi, semua bukti kejahatan wanita itu, ada di sebuah ruang yang lain lagi. Dan kuncinya, di lapisan bawah kotak itu, hyungie. Kotak itu peninggalan ibuku."

Taehyung melonggarkan sejenak pelukannya, namun Jungkook kembali memeluknya erat dan kembali membenamkan wajahnya pada ceruk leher Taehyung. "Jangan memberikan reaksi apapun, karena aku yakin wanita itu dengan orang suruhannya tengah mengawasi kita," lanjut Jungkook. "Jadi hyungie..." ucapan Jungkook terjeda.

"Katakan, Sayang!"

"Di atas laci, ada sebuah lampu, benarkan?" Taehyung mengangguk. "Di sisi kiri lampu itu wanita itu memasang kamera mikro sekaligus penyadap, aku hanya mengatakan kunci rumah kaca, namun wanita itu tidak akan pernah tahu, dimana bukti-bukti itu," ucap Jungkook sangat pelan.

"Jangan katakan bahwa sekarang wanita itu mengawasimu?" tanya Taehyung tak kalah pelan. Dan diangguki oleh Jungkook. "Kau tahu kalau ini sangat bahaya? Kau membahayakan dirimu, kau tahu? Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu? Bagaimana jika wanita itu menyakitimu?"

"Aku sudah sering menerima perlakuan buruk dari mereka, hyungie. Aku tahu mereka menganggapku lemah karena kondisiku, tapi sejak aku mengetahui penyebab kecelakaan ibu, wanita itu yang merencanakannya, aku meminta seseorang mencari bukti-bukti tentang semua kejahatannya. Aku...."

Taehyung memeluk Jungkook erat, bahkan ia tampak mencium pelipis kekasihnya itu sayang, "Kini kau tak sendiri, aku akan membantumu. Biar aku yang melanjutkannya. Kau cukup diam saja di tempatmu, dan tunggu saja hingga wanita itu masuk ke penjara, hm?"

"Terima kasih, hyungie..."

Setelah itu mereka kembali bersikap normal, seolah tidak sadar bahwa mereka sedang di awasi. Mereka malah tampak asik bercanda, bahkan Jungkook tertawa lepas seakan tidak ada beban. Ia benar-benar lega kali ini, setidaknya ia bisa membagi apa yang ia rasakan bersama Taehyung kekasihnya. Hingga tanpa sadar, waktu berlalu cepat, pintu kamar Jungkook tampak di ketuk seseorang. Tak membiarkan kekasihnya membuka pintu, Taehyung pun melangkah menghampiri pintu itu. Taehyung tampak mundur satu langkah kala melihat sosok yang ada di depannya, Jeon Jagyeong.

"Apa aku perlu memperingatkanmu lagi bahwa statusmu di sini hanyalah seorang pengawal? Dan seorang pengawal tidak diiizinkan dengan seenaknya datang ke kamar tuannya! Kau tahu? Dan jika kau masih melanggar dan bertindak melebihi batasmu, aku tidak akan segan-segan memecatmu. Jadi, sekarang tinggalkan tempat ini! Ada yang harus aku bicarakan dengan puteraku!" titah nyonya Jeon tegas.

Taehyung menatap Jungkook, ia bisa melihat Jungkook mengangguk pelan, akhirnya Taehyung sejenak menghampiri Jungkook, namun baru dua langkah, suara nyonya Jeon membuatnya berhenti.

PERFECT WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang