🍁 ᴘᴇʀғᴇᴄᴛ ᴡᴏʀʟᴅ #08 🍁

5.2K 583 47
                                    

••[08]••

"Aku... aku sudah tidak memiliki perasaan apapun padanya, hyung. Apa jawabanku sudah cukup membuatmu tersenyum?" Jungkook mengangkat telapak tangannya mulai merasakan pipi dan bibir Taehyung melengkungkan senyumannya.

Taehyung menangkup tangan Jungkook yang berada di pipinya lalu mencium singkat telapak tangan Jungkook, Cuuup.

"Aku akan bertanya lagi padamu, bolehkan aku menyukaimu? Sungguh, aku telah jatuh cinta padamu. Dan apa itu mungkin, jika aku memintamu menjadi kekasihku?"

Jungkook tampak tersenyum tipis, namun menggelengkan kepalanya beberapa saat kemudian. Menghela napasnya pelan, sejenak menikmati udara sejuk dan sedikit basah.

"Aku tidak ingin orang menertawakanmu, hyung. Aku bahkan tidak tahu apa di kemudian hari aku akan dapat melihat kembali atau tidak. Aku hanyaㅡ" ucapan Jungkook terhenti saat Taehyung tiba-tiba merengkuh tubuhnya membawanya dalam pelukannya. 

"Bukankah sudah pernah kukatakan bahwa aku tidak keberatan dengan itu semua. Aku bisa menjadi matamu, jadi kita akan selalu bersama. Jadi, apa ucapanku bisa kau terima?" Taehyung kembali merendahkan suaranya, membuat lantunan itu terdengar hangat.

"Maafkan aku, hyung... aku hanya tidak ingin menyusahkan orang lain," balas Jungkook.

Taehyung belum melepaskan pelukannya pada sosok manis itu, pasalnya kini dia merasakan tubuh yang berada dalam pelukannya itu sedikit menggigil. Tak berapa lama, seseorang datang menghampiri Jungkook; Ryu.

"Apa yang kau lakukan padanya, huh? Apa kau akan bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu padanya?" Ryu mendorong tubuh Taehyung, hingga terduduk di lantai. "Kau tidak punya sopan santun, ya? Ingat statusmu disini hanya pengawalnya, jangan bertindak berlebihan!" Orang itu mencengkeram kerah Taehyung lalu menghempaskannya kasar.

"Sayang, kau tidak apa-apa?" tanyanya pada Jungkook saat mengambil sehelai handuk lainnya dan menutupi tubuh Jungkook. Namun, sosok manis itu menepis tangan Ryu.

"Jangan menyentuhku! Dan jangan datang lagi menemuiku! Bukankah kau pernah bilang kalau aku orang cacat? Tidak bisa melihat dan hanya akan menyusahkanmu saja? Lalu kenapa kau datang? Kenapa datang menemui orang cacat sepertiku?" balas Jungkook datar.

Taehyung menyadari Jungkook mencari seseorang untuk membantunya, perlahan dia pun mendekati tubuh Jungkook, memeluk bahunya lalu membawanya meninggalkan Ryu.

"Ayo, sudah saatnya kau masuk. Aku tidak ingin membuatmu sakit," ucapnya pelan.

"Terima kasih, hyung. Dan maaf, selalu merepotkanmu," lirihnya dengan bibir yang tampak bergetar menahan dingin yang dia rasakan.

"Aku tidak pernah merasa direpotkan olehmu. Kau tahu, aku senang saat kau meminta bantuanku. Jadi, tetaplah seperti selalu memintaku untuk menolongmu dan menjagamu, hm?"

"Terima kasih."

"Apapun untukmu. Jadi, tolong pertimbangkan lagi permintaanku," pinta Taehyung lembut. Dan hanya diangguki pelan oleh Jungkook.

•••

"Apa yang kau pikirkan Taehyung ssi?! Bukankah aku memintamu untuk menjaganya? Aku memerintahkanmu untuk menjaganya, bukan membuatnya sakit!" geram tuan Jeon saat berada di kamar Jungkook dengan seorang maid dan juga seorang dokter yang tengah memeriksa Jungkook.

"Maaf, tuan...itu saya tidak sengaja melakukannya. Maafkan saya, saya tidak akan melakukan hal ceroboh seperti ini lagi." Taehyung tampak menundukkan kepalanya, tak bisa dipungkiri dia pun tampak menyesal dengan apa yang dia lakukan beberapa saag lalu.

PERFECT WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang