••[17]••
⚠️🔞"Ia bukan hanya pengawalku tetapi juga pengawal hatiku, maka ia pun tak mengizinkan orang lain bahkan hati lain mendekatiku," jawabnya seraya tersenyum menatap sosok yang kini telah berjalan di sampingnya. "Ayo, hyungie, antar aku pulang!"
"Baik, tuan muda sayang..."
Taehyung kembali berjalan di samping Jungkook, dan makin mendekat. Hingga sebuah mobil berhenti tepat di depan lobby perusahaan Jeon Chemical. Pria Kim itu pun tampak mengambil alih mobil mewah berwarna merah yang biasa membawa Jungkook setiap harinya. Dan tentu saja Jungkook tak mau duduk di bangku belakang, ia duduk di kursi depan samping Taehyung.
Tak lama mereka pun berada di dalam mobil dan seperti biasa, Jungkook segera melonggarkan melepas jas dan melonggarkan dasi yang ia kenakan. Taehyung yang melihat kekasih manisnya itu pun hanya tersenyum. Lalu mengusak kasar pucuk kepalanya sayang.
"Hyungie..." panggilnya pelan, sedikit manja beberapa saat setelah Taehyung melajukan mobilnya.
"Uhm, ya, sayang... tuan muda manisku! Kemana lagi aku harus mengantarmu setelah ini, hm?"
"Tidak ada lagi, hyungie. Pertemuan tadi adalah jadwal terakhir sebelum aku cuti untuk mengurus pernikahan kita. Hyungie... apa kau tidak menyesal menikah denganku?"
Mendengar pertanyaan Jungkook, Taehyung memutar setirnya lalu menepikan mobilnya dan membuat Jungkook bertanya. Mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah taman, lalu Taehyung melepas seatbeltnya, memutar tubuhnya dan menatap lamat wajah Jungkook. Pipi halus dan sedikit gembil itu diusap Taehyung sayang, membuat sang pemiliknya pun perlahan memejamkan kedua netranya pelan.
"Bukankah seharusnya aku yang bertanya padamu, Sayang? Apa kau tidak menyesal menikah denganku? Aku hanya orang biasa, pengawalmu, bukan seseorang dengan hartㅡ"
Ucapan Taehyung terhenti saat jari telunjuk Jungkook berada di bibirnya. Ia pun menggeleng pelan.
"Maaf, hyungie... seharusnya aku tidak menanyakan hal ini. Bukankah itu artinya aku meragukanmu? Maaf, maafkan aku...."
"Tidak masalah, Sayang." Taehyung mengusap lembut pipi Jungkook. "Uhm, besok ada jadwal fiting, bukan?"
"Uung!" Jungkook mengangguk, lalu meraih tangan Taehyung yang menempel di pipinya dan meletakkannya di atas pangkuannya. "Hyungie, setelah menikah...hyungie ingin berbulan madu kemana?" Jungkook memainkan jari-jari panjang Taehyung dan berakhir dengan mengaitkan semua jarinya, menggenggam erat tangan Taehyung.
"Kemana pun, asalkan itu bersamamu, aku tidak akan mempermasalahkannya. Bukankah yang terpenting adalah bersama siapa kita pergi? Karena bagiku, kemanapun aku pergi, asal itu bersamamu, pasti semuanya menjadi sangat indah. Aku akan menyukai kemana kau akan membawaku, Sayang. Uhm, kau ingin kemana, hm?"
"Iish! Hyungie, aku 'kan bertanya padamu, kenapa kau bertanya lagi padaku? Berpikirlah sedikit hyungie... Ayo, katakan!" Jungkook menarik sebelah lengan Taehyung seraya mencebikkan bibirnya lucu. "Hyungie..."
"Sayang, apa kau tidak salah memintaku berpikir? Aku tidak bisa berpikir hal lain selain dirimu!" ucap Taehyung menjulurkan lidahnya lalu tersenyum menampilkan sederetan gigi ratanya.
"Iish! Membuatku malu saja!" Jungkook memutar kembali tubuhnya menghadap ke arah depan dan menangkup wajahnya yang tampak bersemu. "Hyungie, hari ini setelah mengantarku, hyungie istirahat saja, ya? Tidak perlu menemaniku, aku tahu hyungie lelah. Karena besok kita pasti akan sangat sibuk. Hm?" Jungkook menatap lamat Taehyung yang tengah fokus menyetir, "Maaf, bukan maksudku mengusir hyungie, aku hanya ingin hyungie istirahat... Maㅡhmpf!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT WORLD
Fiksi Penggemar[END] "Apa yang bisa diharapkan dari seorang pewaris namun tidak bisa melihat sepertiku?" ••• Seseorang datang seolah memberi setitik cahaya. Hari yang semula hanya ada satu warna dengan sekejap menjadi lebih berwarna. Aku memang tak sempurna...Nam...