32. Rencana Party Ramos

1.2K 110 13
                                    

Happy🖤Reading

Seperti yang telah di janjikan kemarin. Lelaki bak dewa Yunani ini datang pagi-pagi sekali kerumah Shiren untuk berangkat bersama gadis itu ke sekolah.

Raka mematikan mesin motor, meletakkan helm ke atas tanki lantas berjalan memasuki rumah Shiren. Sesaat sebelum Raka menekan bel rumah, Shiren sudah keluar dengan seragam lengkap beserta jaket Raka yang tersampir di tangan kanannya.

"Raka," Ucap Shiren saat menemukan wajah tegas lelaki itu, "untung aja lo dateng cepet. Gue lagi buru-buru nih, udah telat banget."

Raka mengangkat sebelah alisnya, "telat? Masih jam 6 ini."

"Gue lupa kalau ada janji sama anak olim buat ngajarin mereka jam 6 di perpus," Kata Shiren, "ini udah jam 6, belum perjalanan ke sekolah." Gadis itu tampak sedikit menyesali kelalaiannya.

"Lo udah sarapan kan?" Tanya RakaRaka memastikan.

"Udah kok."

Raka berjalan ke arah motor membiarkan Shiren mengikutinya dari belakang, "pake jaketnya."

Gadis itu menatap jaket Ramos milik Raka yang tersampir di tangannya lalu menatap sang empu, "jaket ini?"

"Iya."

"Tapi kan ini—"

Raka meraih jaket itu lalu memakaikannya ke tubuh Shiren kemudian mengambil helm milik Shiren yang sudah ia sediakan lantas memakaikannya pula, "kalau udah telat jangan banyak tapi tapi," Ujarnya sembari menyalakan mesin motor, "cepet naik."

Shiren mengulum bibir sembari naik ke atas motor. Gadis itu merapalkan doa, semoga Raka tidak mendengar degup jantungnya yang menggila.

Raka melaju dengan kecepatan normal. Membawa Shiren di belakangnya membuat lelaki itu tidak mau gegabah dalam mengemudikan motor. Padahal jika tidak ada Shiren, Raka bisa melaju dengan kecepatan maksimal.

Merasa dikejar waktu, Shiren terus menerus menatap arlojinya. Sesekali berdecak saat jarum panjang berpindah angka namun dirinya belum sampai ke sekolah.

"Ka, bisa ngebut aja nggak?" Ujar Shiren ditengah jalan.

"Serius?"

Shiren mengangguk mantap, "iya. Daripada makin telat, kasian mereka pasti udah nunggu."

"Pegangan," Titah Raka.

Shiren mengulurkan tangannya ke pundak Raka.

"Lo bisa jatuh kalau pegangan di situ," Raka membuka kaca helmnya, "lepas tas lo, taro di tengah," Ucap Raka yang di turuti Shiren.

Setelah tas Shiren terletak diantara Gadis itu dan dirinya, Raka lantas mengambil tangan kanan Shiren lalu melingkarkan ke pinggangnya begitu juga dengan tangan kiri Shiren, kemudian menautkan kedua tangan itu tepat di depan perutnya, "pegangan yang kenceng." Ujarnya kemudian melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.

Nafas Shiren tercekat saat merasakan kerasnya perut Raka dan badan lelaki itu yang atletis, bisa Shiren tebak kalau lelaki di depannya ini selalu berusaha untuk mencetak roti sobek di perutnya, jujur saja cetakan ABS diperut Raka sangat sempurna. Gadis ini tidak heran jika banyak cewek yang memuja dan ingin menjadi milik Raka.

RAKA - The Ruler Of Ramos ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang