45. Ketahuan?

1.6K 140 92
                                    

Happy🖤Reading

Raka menghindar. Lelaki itu benar-benar pergi dari kehidupan Shiren. Seorang Raka Sayudha yang biasanya suka cari ribut, bikin huru-hara, balapan, tawuran dan menghabiskan waktunya di sirkuit itu kini justru asik mengasingkan diri. Lelaki tersebut tidak mengira bahwa sakitnya cinta bisa merubah pribadi seseorang.

Ini kali pertamanya Raka jatuh cinta, dan di titik ini Raka merasakan sakit yang begitu hebatnya.

Bagaimana tidak? Akhir-akhir ini Shiren selalu menjadi Poros hidupnya, jika gadis itu bahagia, Raka bahagia. Jika gadis itu tersakiti, Raka tidak kalah menderita.

Namun setelah kejadian malam itu, hubungannya harus berakhir tanpa pernah dimulai.

Bentakan Shiren masih terngiang di telinganya, wajah Shiren yang penuh luka juga selalu terlintas di ingatannya.

Bagaimana Raka bisa melupakan Shiren, kalau gadis itu lah yang kini menduduki singgasana hatinya, merajai semua miliknya, seakan merampas otak dan hatinya.

Sial! Apa ini yang namanya bucin?

Disinilah Raka malam ini, di atas gedung tua yang terletak di pusat ibu kota. Satu-satunya tempat pelarian Raka jika sedang banyak masalah.

"Mungkin memang benar, lo adalah petunjuk arah gue untuk pulang. Sehingga saat lo pergi, kini gue merasa tersesat," Cowok itu berkata pada angin seakan menitipkan rindunya pada gadis yang selama ini Ia puja.

Tanpa disadari, sedari tadi ada sepasang mata yang menatap Raka dengan kedua tangan bersilang di depan dada.

Gadis itu mendekat, lantas duduk di samping Raka, "kalau lagi rindu sama seseorang, ga usah repot-repot titip lewat angin. Lo disini kasmaran, dia disana kerokan." Starla dengan watados nya.

Raka hanya melirik Starla sekilas, lalu kembali pada hamparan gedung didepannya.

"Yah dilirik doang," Starla menipiskan bibirnya, "samperin, ege!"

"Siapa?"

"PAK HERMAN!!!" Starla habis kesabaran, "YA KAK SHIREN LAH!"

"Dia udah takut sama gue, dia trauma," Lirih Raka

Starla meghembuskan nafasnya, "gue dulu juga takut sama lo pas lo manggil gue 'starla'. Gue juga selalu ngehindarin lo waktu itu," Starla mengingatkan kenangan yang sudah pasti dilupa oleh Raka, "apa lo masih inget, kalau saking takutnya gue sama seseorang yang manggil gue Starla, gue sampek tarik rambut dan mukulin kepala sendiri, apa lo lupa?"

Raka tertegun.

"Gue yakin, lo juga tau se hebat apa trauma gue dulu," Starla menatap wajah Raka yang fokus kedepan, "itu karena gue ngebiarin rasa takut gue tumbuh dari kecil sampai remaja. hingga akhirnya rasa takut itu mendarah daging dan menjadi semakin buruk."

"Tapi, dibalik trauma gue yang hebat, ada seseorang yang gak kalah hebatnya, yang mampu nyembuhin segala ketakutan gue dengan sempurna, yaitu lo." Raka menoleh, kedua manik mereka bertemu.

Starla menepuk pundak Raka, "Lo mau denger saran gue kan?"

Raka diam, namun Starla meneruskan ucapannya, "sebelum trauma kak Shiren semakin menjadi dan ketakutan itu semakin memburuk. Lebih baik lo bantu buat sembuhin dia. Sekalipun lo kena pukul, kayak gue mukul lo dulu. Ataupun lo kena caci maki, kayak gue yang terus maki-maki lo saat itu. Tapi yang terpenting kak Shiren sembuh."

RAKA - The Ruler Of Ramos ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang