"Terkadang, merubah takdir itu penting."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bentar author nya mau nafas dulu😭 kemarin gara2 Jungkook ke WARASAN ku hilangg, behh mampus saya!! Mana malem-malem live nya kan skskskks :)Sekian. Happy reading!!
.
.
.Sinar mentari telah menampakkan sinarnya, Dipagi ini aku sudah berada di kamar Jihyun yang masih tertidur nampak nya di kelelahan semalam.
Aku menjalankan kursi roda ku untuk mendekati ranjang Jihyun dia masih tidur berbalut selimut.
Aku melihat ruangan ini masih gelap, ah ternyata korden jendela nya masih tertutup, aku meniatkan diri untuk menyibakkan korden jendela kamar Jihyun, nampak nya sinar itu tembus ke mata Jihyun.
"Eughh.."
"Jihyun-ah ayo bangun deadline keberangkatan mu sebentar lagi."
"Lima menit lagi ya hyung." Dia kembali tertidur.
Aku mendengus, bisa-bisa nya dia malas hari ini, selalu dia rajin untuk bangun pagi.
Aku mendekatkan kursi rodaku, lalu menurunkan selimut Jihyun dari tubuhnya.
"Tidak ada lima menit lagi Jihyun-ah, ayo segera bangun atau aku yang akan menyiram mu."
"Jangan hyung!" Jihyun langsung terbangun nampaknya dia akan marah saat tahu aku sedang mengerjai nya.
"Yaudah cepat mandi hyung sudah menyiapkan roti sandwich untukmu." Aku tersenyum pada nya, yang masih setengah sadar.
"Hey! Kok ngelamun?"
"Ah tidak hyung, baiklah aku akan mandi." Dia beranjak turun lalu menuju kamar mandi, begitu pun dengan ku yang menjalankan kursi roda ku menuju ruang makan.
Aku menuangkan susu putih hangat, pada gelas kaca di depan ku, lalu menyiapkan roti sandwich untuk Jihyun.
Ternyata sebelum roti sandwich nya jadi, Jihyun sudah rapi.
"Cepat sekali." Aku meliriknya dari ekor mataku.
"Katamu kita harus buru-buru, bagaimana kau sih hyung." Dia menarik kursi di meja makan, lalu meneguk susu putih buatan ku.
"Ya ya."
"Oh ya."
"Kalau kau sudah sampai disana, cepat kabari hyung ya." Dia mengangguk sembari memakan roti sandwich ku, ah maksudku buatan ku untuk Jihyun.Jihyun telah menghabiskan roti sandwich nya, lalu beranjak berdiri, mataku mengikuti arah kepergiannya.
"Minum obatnya dulu hyung." Ternyata dia berdiri hanya untuk mengambil obatku.
"Wah baiknya adik hyung satu ini." Dalam hatiku sungguh aku sangat mual melihat nya, tapi jika aku menolaknya Jihyun pasti akan marah.
"Terimakasih ya." Aku mengambil kapsul obat itu, dan meneguknya. Diiringi air putih agar bisa masuk kedalam perut ku.
"Sudah kan hyung?" Dia menutup wadah kapsul nya, aku mengangguk.
"Sudah, kita berangkat sekarang?"
Jihyun menghela nafas, dan langsung tersenyum lalu mengangguk.
Dia membantu ku, menjalankan kursi roda ku, kita berangkat dengan waktu yang sangat mepet.
Menggunakan mobil putihku, dan Jihyun yang menyetir nya. Mana mungkin aku bisa menyetir kalau saja dengan menggerakkan kaki saja aku tak mampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Promise || PARK JIMIN [TAMAT] ✔️
Ficción GeneralAku, mereka dan kita tidak akan pernah tau kalau jalan cerita kita berakhir seperti ini, bahkan rasanya sangat jauh dari kata nyata. Tetapi aku sadar bahwa selama ini kita telah berperang dengan ego masing- masing serta belajar lebih dari kesalahan...