Kehidupan....
Kematian.....
Kapan datangnya hanya Tuhan yang tahu.
Selagi masih bisa bertemu dengan orang-orang terkasih runtuhkanlah egomu selagi masih sempat.************
Langkah kaki mereka mengikuti dimana Dokter Han akan membawanya pergi. Ke empat Namja itu saling bergumam sendiri di dalam hatinya, semoga tidak ada hal yang lebih menyakitkan lagi, sudah cukup ini semuanya, mereka harus kembali.
Pasti.
Perjalanan mereka ternyata melewati ruang rawat Hoseok, Hoseok yang menggunakan baju medis berwarna hijau itu dan juga alat bantu pernafasan nya seketika membuat mereka yang awalnya ingin pergi ke ruang pribadi Dokter Han kini harus terhenti.
Taehyung yang membantu Jimin menjalankan kursi rodanya kini juga ikut terhenti, membawa Jimin lebih dekat pada kaca ruang rawat Hoseok. Jimin hanya bisa mengusap kaca jendela itu.
"Hobi hyung, segera bangun yaa kita semua rindu dengan hyung." Jimin menutup matanya sangat dalam, dia berusaha menahan air matanya.
Taehyung mengelus-elus pundak Jimin. "Kapan hobi hyung sadar Tae?'' tanya nya.
Taehyung berjongkok di hadapan Jimin, "Hobi hyung pasti sadar kok Jim. Kita tunggu saja, karena kau tahu kan kedua hyung kita itu sangat hebat?''
Jimin mengangguk, "Tapi sampai kapan? Jimin takut kehilangan mereka..."
Percakapan antara Jimin dan Taehyung mengundang kedatangan Dokter Han yang dari tadi hanya diam di tempat.
"Tidak perlu cemas Jim, pihak rumah sakit dan aku tentunya juga akan melakukan yang terbaik untuk Hoseok, Hoseok cuman perlu donoran satu ginjal saja, karena pemeriksaan ku selain hal itu tidak ada penyakit yang membahayakan." Ujarnya.
"Kalau begitu periksa ginjal ku, siapa tahu cocok dengan Hoseok hyung."
"Mmm....tidak jadi. Aku tidak mau memberikan ginjal ku yang sudah beracun kepada Hoseok hyung." Jimin menarik kembali ucapan nya karena dia teringat bagaimana tubuhnya sudah terkontaminasi oleh racun.
"Aku sarankan secepatnya siapapun bisa melakukan pengambilan racun mu itu, atau perlu aku mengumpulkan semua dokter-dokter atau kalau perlu profesor juga ikut membahas tentang ini? Lebih cepat lebih baik. Siapa dokter yang pernah menangani mu terakhir kali?''
"Dokter Eonwo." Jawabnya.
"Baiklah ku rasa dia juga dokter yang handal. Sekarang ke ruangan ku dulu nanti kita juga akan membahas soal tentang mu juga."
"Mari."
Taehyung kembali membantu Jimin menjalankan kursi rodanya.
Di sisi lain yang sama pula, Jin yang membantu Jungkook sama seperti Taehyung yang membantu Jimin.
"Semisal Jimin hyung benar melakukan pengambilan racun itu berhasil maka Jimin hyung pasti akan kembali sembuh. Aku juga harus bisa sembuh! Aku akan kembali ke Seoul untuk mengambil kaki palsu ku. Tapi dengan siapa aku pergi kesana? Jin hyung? Aku tidak mau merepotkan orang lain."
"Hyung, hyung kapan balik ke Seoul?'' tanya Jungkook di sela-sela perjalanan.
"Besok. Hyung juga harus mengecek restoran hyung karena hyung juga belum menerima pegawai baru disana. Kenapa bertanya seperti itu?"
"Kalau Jungkook ikut pulang dengan hyung apa tidak keberatan?"
"Ada apa? Tidak ada masalah yang serius kan Kook?''
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Promise || PARK JIMIN [TAMAT] ✔️
Fiksi UmumAku, mereka dan kita tidak akan pernah tau kalau jalan cerita kita berakhir seperti ini, bahkan rasanya sangat jauh dari kata nyata. Tetapi aku sadar bahwa selama ini kita telah berperang dengan ego masing- masing serta belajar lebih dari kesalahan...