"Kebenaran di dalam kehidupan memang sangat di butuhkan, tetapi kebenaran akan kalah jika suatu saat kejujuran sudah terungkap kan. Terkadang kejujuran menyakitkan, tapi tidak ada gunanya juga bahagia diatas kepalsuan."
*********
Suasana menegangkan masih menyelimuti ruangan tertutup dan juga berbau antibiotik dengan hampir seluruh ruangan nya berwarna putih, bersih dan tentunya sangat steril untuk menjaga kesehatan sang pasien, siapapun itu.
Kini Hoseok masih terdiam, dia diam hanya untuk menunggu, menunggu Jimin mengungkapkan siapa yang telah mendonorkan ginjalnya untuk Hoseok, apa ini saat yang tepat untuk Jimin berkata sejujurnya, mengungkapkan siapa yang paling tega untuk membuat mereka pada akhirnya harus berada di posisi sangat menyedihkan?
Jimin menghembuskan nafasnya, setelah mendapat persetujuan dari Namjoon, dia berusaha mengumpulkan keberanian nya untuk memberitahu Hoseok semuanya kalau mungkin.
"Sebenarnya yang mendonorkan ginjal hyung adalah..." Jimin menjeda kalimatnya, dia memegang erat ujung bangsal Hoseok.
"Eomma Yoongi hyung." Jimin langsung menundukkan kepalanya, dia tahu pasti betapa terkejutnya, betapa sedihnya dan betapa terpuruk nya Hoseok setelah ini.
Hoseok yang mereka kenal dengan senyuman hangat nya, perlahan Jimin bahkan mereka sudah tak lagi sempat melihat Hoseok bisa tersenyum seperti sediakala, meskipun Hoseok pernah berusaha tersenyum di hadapan nya kala itu, tapi Jimin yakin seyakin-yakinnya kalau Hoseok pasti memaksakan senyuman itu, Jimin sendiri bisa merasakan ada hal menyakitkan di balik senyuman itu.
Hoseok menutup mulutnya, "Ini tidak mungkin...lalu Eomma Yoongi hyung bagaimana kondisi nya? Dia masih hidup kan?"
Jimin diam membisu, lidahnya sangat keluh untuk menjabarkannya satu persatu kepada hyungnya ini.
"Joon-ah jawab aku?!" Mata Hoseok langsung memerah, begitu jelas dia menahan air matanya yang hampir meluncur jatuh ke pipinya.
"Hyung-ie! Jungkook?!"
"Kalian kenapa diam saja? Katakan!"
Perlahan kepala Jimin mendongak lalu menatap nanar dan penuh luka mata Hoseok hyung nya yang baru saja berhasil melakukan operasi dan mendapatkan pendonor ginjal nya.
Jimin menggeleng pelan,
Seketika nyawanya Hoseok menghilang dalam hitungan detik, Hoseok memejamkan matanya, dia menggigit bibirnya bawahnya, tangannya mencengkram kuat bagian tubuh nya yang baru saja selesai di operasi, Hoseok tidak mau menerima pemberian ginjal ini, dia tidak ingin Yoongi kehilangan Eomma nya, lebih baik Hoseok saja yang tidak terselamatkan daripada hyung nya itu kehilangan sosok yang dia sayang.
Siapa orang yang harus Hoseok salahkan saat ini?
Kejadian nya terjadi begitu saja saat mata Hoseok masih terpejam, dan sekarang saat matanya sudah terbuka kenapa bisa sekacau ini,
"Kenapa bisa kalian memberikan izin untuk memberikan ginjalnya untuk ku hah? Dimana kewarasan kalian?!"
"Hyung..bukan kami yang meminta atau yang memberikan izinnya, kau juga perlu di selamatkan waktu itu dan di waktu yang bersamaan pula tiba-tiba Dokter Han mengatakan kalau kau sudah siap di operasi andai kau tahu betapa terkejutnya juga kami waktu itu."
"Ini semua sudah garis kehidupan nya hyung! Tidak ada yang bisa mencegahnya!"
"Seharusnya bisa! Saat Han hyung mengatakannya waktu itu kalian bisa menolaknya jika tau itu adalah ginjal Eomma Yoongi hyung kalian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Promise || PARK JIMIN [TAMAT] ✔️
Narrativa generaleAku, mereka dan kita tidak akan pernah tau kalau jalan cerita kita berakhir seperti ini, bahkan rasanya sangat jauh dari kata nyata. Tetapi aku sadar bahwa selama ini kita telah berperang dengan ego masing- masing serta belajar lebih dari kesalahan...