16. PROMISE || PARK JIMIN

129 25 73
                                    

"Sekeras apapun kita bertahan jika takdir menyuruh
kita berhenti ya apa boleh buat."

*******

Hufttttt....

Namja bermarga Park itu menghela nafas, dia senantiasa menunggu adik bungsunya untuk membuka matanya setelah mendapat reaksi obat penurun panas.

Jimin sesekali mengelus rambut Jungkook, Jimin juga sempat tersenyum saat mengetahui suhu panas Jungkook menurun.

"Eoh Jimin-ah maafkan Hyung, Hyung tidak bisa tinggal lama disini restoran hyung memerlukan diri hyung saat ini." Seokjin memunculkan awaknya saat dia bisa membuka pintu kamar yang tertutup.

Perkataan nya membuat Jimin tercekat sekaligus menjadi tidak bersemangat lagi.

Tetapi Jimin masih berusaha untuk tersenyum dan yah seperti Jimin yang kalian kenal selama ini.

Dia selalu saja berusaha agar semuanya terlihat baik-baik saja.

Seokjin masuk dan langsung tertuju pada cermin besar yang terpajang di kamar Jimin.

"Hyung pulang sendiri?" Tanya Jimin di belakang bayangan Seokjin.

Dia mengangguk, "Aku yang datang kemari sendiri, aku juga harus pulang sendiri.''

"Janji bakal kembali ya hyung." Lirih Jimin yang tak bisa di dengar oleh Seokjin.

Kata-kata Jimin seakan meringkas semua cerita dan juga perjalanan yang Jimin lewati delapan belas tahun tanpa mereka.

"Yasudah ya, hyung pergi dulu, jaga diri baik-baik disini, kabari hyung kalau ada apa-apa." Seokjin mengusak kepala Jimin.

"Hyung-ie?" Jimin meraih tangan Seokjin. Anak itu berusaha menetralkan rasa gemetar pada tubuhnya.

"Berjanji pada Jimin, kepergian hyung saat ini bukan akhir dari segalanya kan? Hyung tidak berniat untuk menghindar dari Jimin kan?"

Seokjin menunduk. Dan dia membisu di hadapan Jimin.

"Bukan aku yang berniat menghindar Jim.."
"bahkan selama bertahun-tahun pun aku masih menginginkan kalian kembali, dan Hyung kira delapan belas tahun itu sudah cukup untuk kita mengintropeksi diri sendiri dan kita akan kembali secepatnya, tapi..."

Seokjin berusaha tegar, "tapi nyatanya kita semakin rumit, bahkan hyung pun tidak tahu yang mana dari kalian yang harus hyung satukan terlebih dahulu?"

"Disisi satu sisi, kau, Jungkook, Tae, Hoseok bahkan aku sudah saling bertemu rindu, Yoongi yang masih diambang keputusannya, serta Namjoon..."

"Rapmon hyung, kenapa hyung?''

Bibir cantik Seokjin mengembang. Sedikit senyuman getir itu mengekspresikan keadaan Seokjin saat ini, "Namjoon, dia terlalu bahagia dengan dunianya, bahkan dia tidak pernah mau menyapaku kali itu.''

Jimin menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Sungguh aku tidak tahu apa maksud ucapanmu baru saja hyung."

"Kau, dan kita akan tahu setelah ini semua terselesaikan."

"Sudah ya, deadline penerbangan hyung akan tiba sebentar lagi. Mungkin hyung akan lebih sering mengabari mu lewat pesan singkat, karena tidak mungkin untuk keadaan ekonomi Hyung saat ini pulang pergi Seoul - California."

"Hyung kalau ada kebutuhan di restoran jangan sungkan untuk meminta bantuan Jimin ya, berapa pun pasti Jimin akan berikan."

"Tidak perlu Jim..restoran itu adalah punya hyung jadi seluruh keperluan yang ada di restoran juga sudah menjadi tanggung jawab hyung."

2. Promise || PARK JIMIN [TAMAT] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang