TOK! TOK! TOK!
"Masuk."
"Bu, ada Bu Ana di luar."
Reina mendongak untuk menatap Andien, sekretarisnya, yang baru saja mengabarkan bahwa ibunya sudah datang. Reina mengangguk dan meminta Andien untuk mempersilakan Ana masuk.
Detik berikutnya, wanita paruh baya yang memakai blouse berwarna putih tulang dan dipadu rok A-line selutut berwarna khaki itu masuk dan disambut Reina yang berjalan mendekat. "Masuk, Ma. Silakan duduk. Mama mau minum apa?"
"Apa aja, Rei."
"Ndien, bawain minum buat mama, ya," perintah Reina pada Andien yang baru akan beranjak keluar dari ruangan pimpinannya itu. Andien mengangguk lalu melanjutkan langkahnya dan menutup pintu.
Saat baru saja sampai kantor tadi pagi, Reina menerima pesan dari Ana yang mengatakan ibu sambungnya itu ingin bertemu. Reina agak bingung awalnya, kenapa Ana harus memberitahunya lewat pesan, bukan saat sarapan tadi pagi di rumah. Beberapa detik setelah itu, Reina baru menyadari bahwa ibunya itu pasti ingin membicarakan keadaan keluarganya dan tak ingin ayahnya tahu.
"Maaf ya udah ganggu waktu kerja kamu, Rei," ujar Ana begitu Reina mengambil duduk di sofa di seberangnya.
"Nggak apa-apa, Ma, kebetulan lagi santai kok. Ngomong-ngomong ada apa ni, Ma? Tumben ke sini."
Alih-alih langsung menjawab, Ana justru diam sambil meremas jari-jemarinya sendiri. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu menghindari sorot mata Reina beberapa saat, lalu kembali menatap anak sulungnya yang masih menunggu jawabannya itu. "Rei, Mama ke sini mau minta maaf sama kamu. Mama pengin minta maaf sama Arga sama Reiga juga, tapi kayaknya mereka masih nggak mau ngomong sama Mama. Jadi Mama ke kamu dulu."
Kening Reina mengerut tak mengerti maksud Ana, "Minta maaf kenapa, Ma? Maaf, tapi aku beneran nggak paham."
"Tentang kebenaran hubungan Mama dan ayah kamu dulu. Mama tahu kamu sama adik-adikmu pasti kecewa dan marah setelah tahu cerita yang sebenarnya. Tapi Mama juga pengin kalian tahu bahwa Mama menikah sama ayahmu karena Mama memang cinta sama ayahmu. Bukan karena alasan lain. Apalagi karena harta, sama sekali bukan."
Reina melenguh pelan lalu meneguk salivanya karena tiba-tiba tenggorokannya terasa begitu kering. Wanita itu sama sekali tidak mengantisipasi keadaan di mana Ana akan menceritakan itu padanya. Reina tidak benar-benar ingin tahu cerita tentang Ana dan ayahnya.
Reina memang kecewa pada kedua orang tuanya itu, tapi dia tidak mau ambil pusing seperti yang adik-adiknya lakukan. Anak sulung keluarga Galanharsa itu memilih untuk tidak peduli dengan cerita masa lalu ayah dan ibu tirinya. Dia menganggap hidupnya terlalu berharga untuk sekedar membawa perasaan kecewa dan marah seumur hidupnya. Jadi dia lebih memilih untuk menjalani hidupnya sesuai dengan apa yang dianggapnya bisa membuatnya bahagia. Tak peduli dengan anggapan orang lain. Termasuk hubungan friend with benefit yang dijalaninya dulu bersama Saka. Dia tahu tindakannya itu tidak benar. Ayahnya juga pasti akan marah besar jika mengetahui putrinya mempunyai hubungan seperti itu. Tapi sekali lagi, Reina tidak peduli, yang penting dia bahagia.
Suara ketukan pintu berhasil mengalihkan atensi Reina dan Ana ke arah pintu yang sudah dibuka oleh Andien. Sekretaris cantik itu membawa dua gelas teh hangat untuk bos dan ibunya. Setelah urusan dengan minuman selesai, Andien segera undur diri dari ruangan yang beratmosfer dingin itu.
Reina mempersilakan ibunya untuk minum, yang dibalas anggukan oleh Ana. Wanita itu meraih cangkir di depannya dan mulai menyesap isinya. Aroma harum dari teh melati itu menyapa indera penciuman Ana.
"Rei, kamu boleh percaya atau nggak, tapi Mama sama sekali nggak pernah berniat buat rebut ayahmu dari ibu kamu." Ana kembali berbicara setelah meletakkan cangkirnya ke atas cawan. "Mama memang bukan wanita baik-baik. Mama ketemu ayahmu juga di tempat Mama menjajakan diri Mama dulu. Mama nggak pernah tahu dan nggak pernah tanya kenapa ayah kamu memilih untuk jajan ketika sedang jauh dari rumah. Mama juga nggak tahu apakah ayahmu sudah sering jajan sebelum bertemu Mama atau nggak. Tapi yang jelas, setelah ketemu Mama, ayahmu selalu cari Mama. Awalnya Mama cuma melayani ayah kamu sebatas pelanggan dan tukang servis saja, tapi ayahmu memperlakukan Mama beda. Sampai akhirnya dia berhasil membuat Mama jatuh cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Triptych √ [Completed]
General Fiction✨ Reading List WattpadRomanceID on July 2023, category Bittersweet of Marriage ✨ ====== Triptych secara harfiah diartikan sebagai sebuah karya seni yang terdiri dari tiga bagian yang disejajarkan berdampingan. Ketiganya harus dinilai sebagai satu ke...