Arga baru saja keluar dari kamar mandi dan mendapati anak semata wayangnya yang bernama lengkap Bhargava Keandra Galanharsa sudah terlelap di atas kasur. Mukanya yang polos saat tertidur mengundang Arga untuk mendekat lalu mengecup serta mengusap puncak kepala bocah berumur empat tahun itu sebelum beranjak mencari sang istri karena saat ini Gava tidur sendirian.
Arga melangkah ke arah balkon ketika suara Kia yang sedang bersenandung terdengar sayup-sayup olehnya. Pria itu menaikkan satu sudut bibirnya lalu menghampiri sang istri kemudian memeluknya dari belakang.
"Ngapain?" tanya Arga setelah mengecup pundak Kia sekejap.
Kia membawa satu tangannya untuk mengusap pipi Arga, sementara tangan lainnya ia tumpukan di atas tangkupan tangan Arga yang melingkar di perutnya. "Nggak ngapa-ngapain, lagi menikmati suasana aja."
"Menikmati suasana apaan? Gelap gini. Kalo pas terang gitu kan bisa liatin sawah."
"Hahaha, ya habisnya kalo masih terang, Kakak ngajakin keluar terus. Jadi nggak sempet nikmatin pemandangan sawah di sini."
"Yaudah kalo gitu, besok mau diem di sini aja?"
"Emang besok sebenernya rencana mau ke mana?"
"Eumm, tadinya sih mau ngajakin Gava berenang di Kartika Plaza. Tapi kalo kamu maunya stay di sini aja, kita ajakin Gava renang di bawah aja."
"Ngajakin renang aja jauh banget sampe Badung sih, Kak."
"Ya kan biar anaknya seneng. Permainannya banyak."
"Ya, liat besok aja deh. Liat mood Gava juga. Soalnya tadi dia udah mulai agak cranky, kayaknya udah kecapekan dari kemarin main-main terus. Badannya agak anget lagi tadi," ujar Kia yang dibalas anggukan oleh Arga, menyetujui.
"Udah kamu kasih paracetamol?"
"Udah."
Saat ini Arga sedang membawa keluarganya untuk menikmati liburan di Bali, dan mereka menginap di vila yang Arga kerjakan dulu, yang terletak di daerah Ubud. Vila yang sama yang ditunjukkan Arga enam tahun silam pada Kia via video call sebelum wanita itu kabur ke Solo setelah menerima uang dari Wisnu.
Arga menumpukan dagunya di atas puncak kepala Kia, "Gimana vila-nya? Bagus nggak?"
"Bagus kok. Nyaman juga. Bangga aku jadi istri arsitek hebat kayak Kakak."
Arga terkekeh, "Buat nunjukkin vila ini ke kamu aja, aku harus nunggu enam tahun lebih."
"Ya habisnya, tiap kita bilang mau ada rencana liburan, besokannya udah ada yang nge-tag. Kalo nggak yang di Jepang, ya yang di Kanada. Tau-tau udah dikirimin tiket pesawatnya."
Arga tertawa dan mengangguk cepat, membenarkan. "Untungnya yang sekarang mereka lagi di Jakarta semua."
"Somehow aku agak nggak enak sama mereka. Kan di rumah lagi repot, kita malah liburan."
"Belum repot kok. Reiga juga baru nyampe besok. Lagian semuanya juga udah di-handle sama WO-nya. Tenang aja, masih ada kesempatan kalo kamu mau ikutan sibuk ngurusin nikahannya Reiga."
Kia mendengus kesal. Tujuh tahun berlalu sejak mereka mulai berpacaran, Arga masih saja tidak pandai bercanda. Candaannya selalu garing.
Setelah Reiga melamar Aleya enam bulan lalu, yang langsung dilanjut dengan lamaran resmi dengan kedua belah pihak keluarga, akhir pekan ini akhirnya mereka akan melangsungkan pernikahan.
Setelah tanggal pernikahan ditentukan dulu, Arga sengaja merencanakan liburan untuk istri dan anaknya ke Bali tepat seminggu sebelum hari-H, karena dia pikir Reiga dan Aleya akan melangsungkan pernikahan mereka di Bali, di rumah ibu Aleya. Jadi setelah liburan, dia bisa langsung ke venue resepsi adiknya itu. Namun, ternyata kakek Aleya dari pihak ibunya meminta acara tersebut diadakan di Jakarta saja karena sebagian besar keluarga Aleya tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Jadilah akhirnya disepakati pernikahan mereka akan diadakan di Jakarta, yang berarti Lia dan suami serta anak-anak sambungnya harus mengalah datang ke Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triptych √ [Completed]
Genel Kurgu✨ Reading List WattpadRomanceID on July 2023, category Bittersweet of Marriage ✨ ====== Triptych secara harfiah diartikan sebagai sebuah karya seni yang terdiri dari tiga bagian yang disejajarkan berdampingan. Ketiganya harus dinilai sebagai satu ke...