"Mas, aku boleh pinjem kemeja putih buat besok? Mendadak banget suruh masuk kerja besok, kemeja putihku masih belum dicuci," Reiga bersandar di kusen pintu kamar Arga.
"Emang tadinya kamu disuruh dateng kapan?" tanya Arga balik sambil membuka lemari pakaiannya.
"Nggak dikasih pemberitahuan sebelumnya, sih."
"Yaudah, nih," Arga mengulurkan kemejanya ke arah Reiga. "Jangan telat kamu besok. Inget, kamu kerja di kantor kementerian," ujar Arga memperingatkan adiknya.
"Iya, iya. Mas nggak makan?"
"Nanti aja, barusan makan tadi di kantor."
Reiga menipiskan bibirnya lalu beranjak dari kamar Arga setelah menutup pintunya. Reiga tahu bahwa Arga hanya tidak mau makan hanya berdua dengannya. Saat ini orang tuanya sedang ada acara keluar rumah sedangkan Reina belum pulang dari kantor, sehingga Arga dan Reiga hanya berdua di rumah.
Kedua anak laki-laki itu memang tidak pernah berinteraksi berarti saat sedang berdua. Reiga lebih merasa sendirian di rumah ketika dia sedang berdua dengan kakak laki-lakinya seperti ini. Keduanya memilih untuk berdiam diri di kamar masing-masing daripada harus bertatap muka.
Dulu saat mengetahui ibunya meninggal setelah melahirkan Reiga, Arga yang paling histeris sampai membenci adik bungsunya karena menganggap Reiga yang menjadi penyebab kematian ibunya. Tapi seiring dengan bertambahnya usia, Arga menyadari itu bukan kesalahan Reiga. Namun setiap kali dia melihat Reiga, bayangan ibunya selalu menghampiri sehingga membuat Arga lagi-lagi malas melihat adiknya itu.
Bukan apa-apa, hanya saja wajah Reiga sangat mirip ibunya. Hal itu selalu membuat Arga bersedih, bahkan sampai sekarang, setelah lebih dari dua puluh tahun berlalu.
Arga kembali ke atas kasur dan duduk bersandar pada dipan, melanjutkan membaca buku yang tadi sempat terhenti karena kedatangan Reiga. Belum habis satu halaman dia membaca, konsentrasi Arga kembali terdistraksi oleh sesuatu yang membuatnya tidak tenang sampai sekarang.
Dia menutup bukunya setelah menempatkan pembatas buku di sela halaman yang terakhir dia baca kemudian beranjak dari kasur dan mengambil ponsel yang ada di meja kerjanya. Dia membuka aplikasi pesan lalu mengetikkan sesuatu di sana sebelum mengirimnya.
***Reina sedang berada di apartemennya, menonton ajang pencarian bakat Amerika yang disiarkan salah satu stasiun TV kabel sambil tiduran di atas kasur. Reina agak kurang enak badan hari ini. Setelah meeting tadi siang, Reina memutuskan untuk mampir ke apartemen guna beristirahat. Kebetulan tempat meeting-nya tadi tidak begitu jauh dari apartemennya.
Reina mengalihkan pandangannya dari TV saat ponselnya berbunyi. Nama Saka tertera di layar.
"Halo, Ka?"
"Masih di apartemen?"
"Eung, jadi ke sini?"
"Iya, baru selesai kerjaan gue, jadi baru sempet mampir. Sekalian ambil titipan Arga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Triptych √ [Completed]
Fiction générale✨ Reading List WattpadRomanceID on July 2023, category Bittersweet of Marriage ✨ ====== Triptych secara harfiah diartikan sebagai sebuah karya seni yang terdiri dari tiga bagian yang disejajarkan berdampingan. Ketiganya harus dinilai sebagai satu ke...