•Girl Boss and Mysterious Man (3)

3.4K 69 0
                                    

•Girl Boss and Mysterious Man (3)

:::

Setelah tidur seharian, tubuh Viora justru terasa remuk. Viora melihat jam di pergelangan tangannya.

09.12 pm.

Masih belum terlalu malam.

Berapa lama ia tidur?

Ia tiba pukul setengah dua dini hari. Karena memaksakan diri mengecek data statistik Missing House dan mengevaluasinya, ia sedikit kelelahan. Ia jatuh tidur di meja kerja sekitar pukul 1 siang.

Dan tebak!

Ia baru terbangun pukul 7 malam.

Viora menggelengkan kepalanya, dan bunyi tulang-tulang bergemeretak terdengar di telinganya. Ah, ingatkan Viora untuk memakai jasa pijat di penginapan mewah miliknya ini besok!

Viora memakan sandwich kejunya cepat, lalu menengguk segelas mocchacino hangat yang memang sudah disiapkan di meja untuknya.

Ia berjalan ke arah bathroom, melepas satu per satu kain yang melekat di tubuhnya. Menyisakan bra dan celana dalamnya, lalu memakai handuk kimono berwarna putih.

Ia menuju wasfafel, mencuci wajahnya dengan facial foam lalu membilasnya. Ia mengeringkan wajahnya dengan tisu wajah, lalu melepas ikatan rambutnya yang berantakan. Saat akan memakai toner, ia mengurungkan niatnya.

Gadis itu keluar dari bathroom, melihat ke arah kolam renang di lantai 1 dari balkon kamarnya. Sepi.

Viora tersenyum senang, ia segera meraih dua handuk persegi dan membawa ponselnya. Berjalan mengendap-endap saat menuruni tangga. Lalu sampailah tubuhnya di kolam renang tujuannya.

Ia menaruh handuk dan ponsel di meja. Lalu perlahan melepaskan handuk kimono dari tubuhnya. Dengan santai ia lemparkan handuk itu di kursi santai.

Viora berjongkok di tepi kolam, ia mencelupkan tangannya pada dinginnya air di malam hari.

Ia sedikit merinding karena sapuan angin membelai tubuhnya yang terbuka.

Perlahan, Viora menurunkan kakinya. Lalu masuk ke air dan mulai menenggelamkan kepalanya.

Viora berenang dari ujung ke ujung, berputar mengitari kolam renang seluas itu sendirian. Ia merasa sangat bebas. Viora kembali menyelam, membuka matanya di air dan mengamati kegelapan di alam air.

Sekejap, ia melihat sinar hijau dari dalam kolam renang. Viora langsung berenang naik, mengambil oksigen dan terbatuk-batuk.

Dengan waswas, Viora naik ke permukaan. Mendudukkan dirinya di tepi kolam. Berusaha mengamati dari atas tentang yang dilihatnya di dalam air barusan.

Dalam hati, ia berusaha meyakinkan diri jika itu hanyalah halusinasinya. Tapi akalnya memberontak itu. Ia jelas melihat itu!

Viora duduk di kursi santainya. Memakai handuk kimono. Rambut basahnya meneteskan air, membuat handuknya basah kuyup di bagian punggung.

Viora memegang handuk persegi di tangannya. Seharusnya ia memakai handuk itu di kepalanya, namun pikirannya masih teralihkan pada sesuatu di dalam air.

Ia yakin melihat sesuatu.

Tak mau berlama-lama memikirkan sesuatu yang tak pasti, Viora pun beranjak dari sana. Kembali ke dalam kamarnya.

Di dalam kamar, Viora segera msngganti pakaiannya dengan pakaian kering. Ia mengeringkan rambutnya dengan hair-dryer.

Ia berjalan ke arah balkon, mengamati kolam renang di lantai satu. Viora membuka mulutnya, ketika melihat ponselnya masih tergeletak di meja.

Tanpa pikir panjang, Viora berlari turun ke bawah. Ia meraih ponselnya, memeluknya erat.

Astaga! Hampir saja. Kalau hilang, ia akan sibuk memblokir semua akses rekening, brankas, serta dokumen di gdrive-nya.

Baru akan beranjak, Viora dikejutkan oleh suara kecipak air. Ia membeku di tempat.

Siapa yang berenang tengah malam begini?

Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang