• GLORY HOLE•

3.7K 57 0
                                    

• Glory Hole
©® by Ourmate

:::

Jean mengembuskan asap rokok dari celah bibirnya yang seksi. Gadis itu meraih whiskey lalu meneguknya hingga tandas. Ia meringis merasakan tenggorokannya terasa terbakar karena minuman itu.

Pundaknya ditepuk, lantas wajah imut dengan rambut dark blue sebahu itu muncul menampakkan senyum.

"Masih mikirin moge?" Jean menoleh ke arah si biru yang duduk di sebelahnya sambil menghirup vape di tangan.

"Fuck off! Emang brengsek itu cowok, nabrak main tinggal!" Jean meneguk whiskey langsung dari botol.

Si biru menarik botol itu dan menjauhkannya dari jangkauan Jean.

"Kalau mau mati jangan di depan gue!" Jean melotot.

"Ayolah, cowok itu gak brengsek-brengsek banget lah. Dia ninggalin Amex buat moge kesayangan lo." gadis itu menaik-turunkan alisnya.

"Gue gak miskin kalau cuma buat benerin moge atau beli moge baru, Cla. Lo tahu itu! Tapi tanggung jawab si 'jerk' itu yang gue tuntut! Perilakunya beneran bikin gue mual sampai mau muntah, habis nabrak orang trus main lempar amex?"

Jean menekan rokok ke asbak hingga sumbunya mati.

"Dan apa dia bilang? 'Sorry it's my fault. But i'm in a hurry, now' cuih ... Ya tahu emang salah dia. Gayanya sok banget, dasar brengsek!" Jean masih belum puas mengumpati lelaki brengsek yang membuat moge kesayangannya kini harus rela ia tinggal di bengkel beberapa minggu.

Clara memutar bola matanya.

"Ok, then?"

Jean menyalakan rokok baru, "entahlah." Ia mengendikkan bahunya.

"Ck, lo emang gak bakat balas dendam. Mumpung amex-nya di elo, pakai sepuas lo." Clara menyarankan.

"Gue punya uang sendiri, ngapain pakai punya si 'jerk'?"

"Well, justru lo harus pakai. Biar dia sadar, sama siapa dia berhadapan. Beberapa puluh milyar kayaknya cukup." Seringai Clara.

Jean terlihat berpikir. Lalu tersenyum sambil menaikkan satu alisnya. "Damn, Clara. So fucking smart!" puji Jean sambil memandangi amex penuh rencana.

"Sst, sebagai ucapan terima kasih. Lo bisa traktir gue trip ke everest bulan depan." Clara menampilkan senyum manisnya. Jean menatapnya lama.

"Barang outdoor lo bakal gue ganti yang baru sekalian," putus Jean tersenyum miring sambil memainkan amex di tangannya. Clara memekik senang, sambil memeluk Jean erat.

"Well, untuk ngerayain kebaikan hati lo. Mari kita kuras dompet di 'jerk'." Clara sudah menarik Jean keluar setelah membayar minuman.

"Mau ke mana?" tanya Jean saat sudah di dalam mobil.

"Tempat yang menyenangkan," jawab Clara sambil melajukan mobilnya keluar dari area parkir.

::

Glory hole?

Jean menaikkan satu alisnya sambil menatap Clara yang sibuk dengan formulir. Jean membubuhkan tanda tangannya di atas materai, lalu keduanya masuk setelah pegawai itu mengembalikan kartu kredit tak berlimit itu.

"Kamar A10 buat lo, gue di sebelah." Clara sudah masuk ke ruangannya sendiri.

Jean berbaring di kasur empuk, seorang pelayan membantunya menyiapkan diri. Tubuhnya diberikan pijat relaksasi sebelum tubuhnya masuk ke dalam ranjang khusus. Jean hanya bisa menatap dinding yang menelan tubuhnya hingga sebatas pinggang. Di atasnya ada proyektor yang menampilkan monitor layar sentuh. Ia menggeser telunjuknya, mencari film yang sesuai dengan fantasinya.

Belum selesai ia memilih film, sentuhan jemari yang dingin di pangkal paha mengejutkannya. Tubuhnya menegang, Jane menggigit bibir bawahnya. Rasa penasaran menggelitiknya akan sosok di balik dinding di depannya.

"Ehm," dehaman maskulin itu menggema di ruangan Jane. Terpancar lewat sound kecil di ujung ruang.

'Shit! Denger suara aja bikin horny!'




Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang