'Dengar , saya berfirasat mereka udah tau keberadaan saya, jadi secepatnya kita harus mempersiapkan robot dan manusia gila itu agar bisa menyerang nantinya. ' ia berjalan bolak balik di ruangan kerjanya dengan tangan terlipat di dada, tampak jelas wajah kegelisahan disana.
'Saya tau kalau yoona dan irene gak sebodoh itu memberikan informasi tentang lokasi ini, kita harus segera pindah ''Tapi tuan kita sedang melakukan pembekuan otak degan salah satu pasien, jika di batalkan sekarang akan beresiko besar nantinya. '
Pemuda itu terdiam mendengar penuturan bawahannya itu, ia berpikir sebentar
'Kita harus menyelesaikan itu secepatnya'
'Baik tuan '
'Hubungi felix, beritahu tugas apa yang harus dikerjakan nya. '
'Baik tuan'
"Mereka kok lama banget ya? Udh mau gelap ni hari bisa bisa di stop uang jajan ni kalo telat pulang" tutur jisung yang sekarang dalam keadaan terlentang di sofa panjang itu, kepalanya ia tumpu kan pada kedua tangannya.
"Kan saya sudah bilang kalian masih bocil ga usah ikut ikutan masalah beginian, ribet nanti sedangkan matematika aja kalian pasti sering nyontek, ya kan?"
Ledek vernon."Saya juga sudah bilang om kalo kami ini udah satu hati satu jiwa jadi apapun masalah nya kami tetep bakal ikut" chenle sedikit membela diri sebab tak ingin di sama kan dengan anak kecil.
"Dih main drama "
"Ini bukan drama om tapi ini sebuah pengakuan"jisung bangkit dari tidurnya mengubah posisinya menjadi duduk berhadapan dengan ke 3 insan ini dan dengan sedikit berakting jisung menjawab seadanya,
"Pengakuan pala lo, lo aja sering malakin kita " jawab jaemin sinis merasa tak Terima dengan Pembelaan jisung
"Heheh yang itu beda cerita bang"yang di sinisin hanya tersenyum renyah.
" tapi om, ini kenapa kita dapat petunjuk petunjuk gini tu ngapain si? " chenle membuka suara, mengungkapkan rasa penasaran dia selama ini
"Menurut kamu gimana"
"Saya ga ngerti om makanya saya nanyak om "
" ada Profesor gila yang harus di hentikan "
"Emang nya dia ngapain pakek di hentikan segala"
"Mau Buat kita jadi manusia abadi"
"Bagus dong, kita ga bakal bisa mati"
"Goblok yang namanya makhluk hidup bakal mati , itu sama aja ga bersyukur namanya"ucap jaemin seraya menoyor jidat chenle pelan
"Bener, kalo proyek yang mereka buat ini berhasil manusia manusia yang udah jadi itu bakal di pindahin ke planet lain"
"Planet lain? Buat apa "
"Yang saya dengar karena mau menghindari dari Kiamat nya dunia katanya "
"Profesor sih Profesor tapi otak nya minim" ucap jaemin seraya memasukkan beberapa butir kacang polong ke mulutnya
"Hooh bener, masih SMA gini gue juga ga sebodoh itu" ucap jisung.
Jeno dan yang lain menuju kediaman earlyn setalah berbincang cukup panjang di rumah salah satu Profesor juga temen deket bunda,mereka memutuskan untuk pulang mengingat hari sudah mulai gelap. pikiran Jeno masih berputar mengenai pembicaraan mereka tadi , Jeno melamun sepanjang jalan hingga tak mendengar panggilan dari jaehyun.
"Jen, lo denger ga? "
"Em? Kenapa bang? "
Jaehyun menghela nafas berat ia juga tak hentinya memikirkan perkataan profesor yuta itu.
"Sorry bang, emang tadi ngomong apaan"
"Kita beli makanan dulu baru balik ke rumah, di rumah gaada stok makanan soal nya "
"Oh oke bang "
Mobil jaehyun melenggang mulus di jalannya yang sepi, tak ada yang membuka suara setelah nya
Mereka sibuk dengan pikiran masing masing.Earlyn terus melamun tangannya tak hentinya mengelus kalung yang ada di lehernya itu, renjun yang menyadari hal itu lantas membuka suara
"Lyn.. "
"Emh? Kenapa kak? "
"Knp melamun? Mikirin yang tadi ya "
"Emm iya kak , masih agak aneh aja si "
Renjun tersenyum manis menanggapi ucapan earlyn. Batin nya ingin sekali memeluk dan menenangkan sang gadis namun di saat sekarang akan sangat tidak memungkinkan untuk melakukan itu juga ada faktor besar yang membuat batinnya ia urungkan.
'Dih modus nya' haechan membatin dan melirik sinis ke arah renjun, sedangkan yang dilirik sibuk memandang sambil tersenyum tipis ke arah gadis itu . Sedetik kemudian senyum jahil haechan keluar dari bibir nya
"WHOIII" tiba tiba haechan berteriak kencang yang di mana di mobil masih dalam keadaan hening.
"kampret"
"Asu"
"Ayam jantan beranak satu,, eh " latah mark
"Ah lo apa apaan si "
"Gue laper bos"
"Ya kan ini mau balik, gimana si "
"Ya gue tau kita mau balik, ga mau singgah di McD gituuu"
"Ga, lo kalo meras dompet suka ga ngotak tau ga"jawab renjun sarkas.
"Jangan salahin gue dong, salahin cacing ini ni yang di perut gue ni suka laper mendadak"
"Sama aja bego"
"Beda lah"
"Sama "
"Beda "
Mark yang berada di samping mereka segera memasangkan earphones nya mendengar kan musik lebih asik ketimbang mendengar perdebatan tak masuk akal itu, jaehyun dan taeyong tak bisa melakukan apa apa selain menggeleng kan kepala.
Kini Jeno sudah berada di kediaman nya bersama jaehyun, setelah mengantarkan teman temannya pulang mereka melenggang ke halaman rumahnya.
Sepi itu yang di rasakan Jeno saat ini , rumah yang cukup besar itu membuat suasana sepi semakin terasa."Jen!! " teriak jaehyun dari bawah memanggil namanya . Jeno bergegas keluar dari kamarnya menyusul jaehyun di ruang makan, tadi jaehyun menyuruh jeno agar mengganti bajunya dengan baju santai , segera makan dan istirahat mengingat satu hari ini aktivitas nya cukup melelahkan.
" om kok ga pulang si? "Jaehyun membuka suara di tengah tengah makan malam mereka.
"Ngapain diinget si bang? Orang dia aja ga inget kalo anaknya masih hidup"
"Jen? "
"Menurut lo ayah berubah gitu bnrn karena bunda pergi? "
Jaehyun yang sadar akan perkataan jaehyun sedikit berdehem, jeno lupa kalau rumah ini sudah di sadap. Jeno dan jaehyun pernah bersepakat agar tak membahas masalah bunda di rumah ini tapi kelihatan nya Jeno lupa akan hal itu.
"Emm jen... "
_____________------_______-----_________
Garing kah beb?
Enjoy okee
Jangan jadi siders beb entar karma looo...
Vi
Votment 💚💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
After The World Is Destroyed || Lee Jeno
Mystery / Thriller~^Jeno mencoba mengungkapkan tragedi kematian bunda yang menurut sang kakak ada hal yang janggal di sana, mulai dari petunjuk petunjuk yang bunda beri hingga saudara tiri yang menggali. Semua ia telusuri dengan teliti bersama para teman temanya. Pe...