.
.
.
.
.
.
.
.
Renjun memasuki ruangan yang sangat sering ia datangi ini , lonceng yang berada di pintu sudah sangat ia hafal bunyi nya. Toko ini cukup ramai pada jam segini, banyak orang yang datang ke toko buku ini untuk membeli buku atau hanya meminjam. Toko ini juga termasuk toko buku paling lengkap dan paling murah di kota tersebut,jadi tak heran bila toko buku ini menjadi toko favorit . Terlebih bagi renjun yang sangat suka dengan buku."Oh renjun? Baru dateng lo? Lama bangat ga singgah Kemari. " ucap seorang dari dalam.
"Hai guan, biasa lah orang sibuk gue " balasnya seraya mengibaskan tangan di udara.
Earlyn dan juga jisung masih terdiam di belakang renjun, mereka tak mengenali seseorang yang ada di hadapan renjun saat ini.
Lelaki tersebut menoleh sedikit kebelakang renjun, kepo dengan orang yang ikut serta atas kedatangan renjun.
"Oh, ini temen gue kenalin, ini earlyn"
"Hai kak, earlyn"
", guanlin"
"Ini jisung, anak satu tongkrongan gue "
"Hmm, jisung bang "
"Guanlin "
Setelah sedikit berbasa-basi di depan , Guanlin pun membawa mereka sedikit lebih jauh dari keramaian agar bisa berbincang bebas.
"Sebenarnya tujuan gue dateng ke sini mau nanyain sesuatu ke lo "
"Apa tu "
"Jis,lukisan yang gue suruh bawa tadi mana? "
"Ini bang "
Renjun segera membuka lukisan tersebut di hadapan Guanlin,menampailkan lukisan bunga mawar yang indah di sana.
"Ini lukisan lo kan? "Tanya renjun
Guanlin yang sadar itu adalah karya nya hanya diam dengan wajah yang susah di artikan. Ia paham kemana tujuan pertanyaan yang renjun Lontar kan ini. Ekspresi senang yang terpancar dari wajah guan kini sirna begitu ia melihat lukisan tersebut.memori memori kelam yang telah terkubur kembali terlintas di pikiran nya.
" maaf gue sibuk," ucapnya di kemudian.
"Guan, kita butuh informasi yang ada sama lo. Nyawa seorang lagi dalam bahaya, kita ga bisa diem aja kayak gini. " ucap renjun,ia sudah menduga jika Guanlin akan menutup mulutnya untuk membicarakan hal ini,ini pasti bukan masalah sepele sampai sampai Guanlin merahasiakan hal ini dari siapapun "Cuman lo yang bisa bantu kita"akhirnya.
Guanlin terdiam sesaat, ntah apa yang ada dalam pikiran nya saat ini,Renjun dan juga kedua temannya masih menunggu respon Guanlin.
"Ikut gue, di sini rame kita ga bisa bicarakan ini di sini " ucap nya kemudian.
Renjun, earlyn dan juga jisung di bawa ke tempat yang jauh dari keramaian, entah tempat apa itu mereka tidak tau. Hawa dingin di ruangan itu menyapa kulit mereka , tak adanya pentilasi udara membuat udara yang di hirup menjadi tak nyaman.ditambah dengan pencahayaan yang kurang benar-benar membuat kita merasa tidak nyaman berada di sana.
Terdapat banyak kertas kertas bertumpuk di sana. beberapa pajangan foto ditutupi kain agar tidak berdebu.terlihat jika sudah lama tempat ini dibiarkan kosong.
"Ini tempat gue biasa ngelukis, dulunya ini tempat favorit gue ga seburuk ini,rapi bersih nyaman banget lah ,tapi karna jarang didatangi,tempat ini berubah jadi tempat ga nyaman gini "Guanlin membuka suara , menjawab semua keheranan yang berada di pikiran parra tamunya. "Bundanya jeno pernah kemari waktu itu " sambung nya lagi sekaligus mengambil duduk di kursi favorit nya dulu. Renjun dan yang lain mengambil duduk di kursi yang ada di sana,
KAMU SEDANG MEMBACA
After The World Is Destroyed || Lee Jeno
غموض / إثارة~^Jeno mencoba mengungkapkan tragedi kematian bunda yang menurut sang kakak ada hal yang janggal di sana, mulai dari petunjuk petunjuk yang bunda beri hingga saudara tiri yang menggali. Semua ia telusuri dengan teliti bersama para teman temanya. Pe...