10

79 16 0
                                    



Bruak   

Pintu rumah di dobrak paksa dari arah luar membuat dua insan yang ada di dalam terkejut,jeno dan jaehyun bangkit dari kursi makan nya menuju pintu utama melihat siapa kah gerangan yang mendobrak paksa pintu.

zzztt    zzzttt 

Dengan cepat tembakan listrik itu meleset mulus dari arah yang tak terduga mengenai tubuh mereka.

Tubuh jeno dan jaehyun tergelempang tak berdaya di lantai akibat tembakan listrik,tubuh mereka kaku layak nya kayu yang terjatuh dari atas pohon.

"Aman kan mereka"

Intruksi dari pemimpin mereka, beberapa orang yang bertubuh besar berjalan mendekati jeno dan jaehyun lantas membawanya ke salah satu mobil di luar.

"Kerja bagus , saya akan memberi upah tambahan nanti " ucap nya seraya menepuk nepuk pelan bahu lelaki di hadapan nya

"Baik tuan, terimakasih " sang penjaga rumah tersenyum senang mendengar bahwa upahnya  di tambah dari upah biasanya.

Setelah mengatakan itu felix dan anggotanya pergi meninggalkan rumah tersebut , membawa anggota baru yang kini tak sadarkan diri di kuris belakang.

"Ma, aku udh di jalan "















Keesokan hari nya

Mark dan yang  lain menunggu kedatangan jeno di kampus, mereka sedang menikmati kegiatan masing masing padahal mereka berkumpul di satu tempat yang sama.

Renjun diam diam mengambil kesempatan untuk melihat sang gadis entah gerangan apa yang membuat diri nya ingin memerhatikan gadis tersebut ,'manis' itu yang selalu terlintas di pikirannya bila melihat gadis itu.

Lagi lagi haechan peka akan keadaan , ia melirik sinis ke arah renjun yang berada di sebelahnya lalu melirik ke arah yang renjun lihat.

'Modus lagi ni bocah ' batin haechan

"Udah dong bucinnya, gantian "ia berbicara sendiri di hadapan ponselnya,

" siapa yang ngebucin si? " jaemin bertanya, sejak tadi ia tak melihat satu pun yang membucin disini

"Ghaib " jawab haechan asal

Renjun yang merasa akan sindiran haechan lantas mengambil ponsel nya lalu membuka room chat nya dengan haechan

Iri kan lo|

Haechan melirik ke samping tepat di mana renjun berada, notif pesan yang masuk ke ponsel nya membuat dahi nya berkerut


|paan dah

Gue tau lo iri kan? Kalo gue dapet banyak sama ni cewek, eleh jomblo|

|asu, gini gini gue juga banyak yang ngantri noh di belakang bukan kayak lo

Siapa yang bilang gaada yang ngantri di belakang gue? Gini gini gue primadona tau ga lo? |

|dih primadona, di deketin cewek aja lo gemeteran

Eh keponakan kutu kalo yang ngedeketin gue kembaran nya pegulat Jepang sana siapa yang ga
Gemeteran, kepala gue aja dejepit di keteknya leher gue remuk. Kalo lo bayangin gue di peluk dia apa kabar tulang gue?

|bilang aja lo takut

Gue gaada bilang takut |

After The World Is Destroyed || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang