15

79 9 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Chenle berada  di dalam mobil bersama yang lain, ia baru saja menerima petunjuk tentang plat mobil yang tadi mereka cari, mereka akan langsung ke lokasi.

Dari info yang ia dapat, plat mobil tersebut memang bukan berasal dari negaranya, plat tersebut tak diketahui berasal dari mana dan nomor yang tertera juga tidak valid.

Cukup jauh jarak yang mereka tempuh u tuk sampai di lokasi,dengan bantuan GPS mereka akhirnya sampai.lokasi nya cukup jauh dari kota namun bangunan nya cukup elit, seperti nya bangunan ini khusus di bangun dengan tujuan tertentu.

Chenle, haechan dan jaemin turun dari mobil "ini bener tempat nya le?" jaemin bertanya untuk memastikan.

"Kalo dari petunjuk si bener"

"Sepi amat, kayak ga berpenghuni" haechan buka suara.

Mereka mencoba mengelilingi bangunan itu memastikan keadaan. Jaemin mengelilingi bagian belakang bangunan, matanya tak sengaja melihat alas kaki yang sangat familiar , alas kaki yang biasa ia lihat pada seseorang .

" ini kan sandal tidur nya jeno. Wah fix ini mah"jaemin mengambil alas kaki tersebut lalu membawa nya ke pada yang lain. "Eh wooi!! " tariak jaemin.

Chenle dan haechan yang merasa terpanggil langsung menghampiri jaemin, "paan jaem"

"Lo tau kan ini punya siapa? " tanya nya, chenle dan haechan diam memperhatikan.lalu mata mereka saling memandang "jeno!! " seru mereka bertiga serentak.

Dengan tergesa-gesa mereka masuk paksa ke dalam bangunan tersebut. Namun, pintu sepertinya terkunci dari dalam, "awas!" haechan mengintruksi agar chenle dan jaemin menjauhi pintu.

Haechan mencoba mendobrak pintu masuk, beberapa percobaan hingga akhirnya pintu pun terbuka. Ketika masuk, mereka sepakat mencari dengan berpencar, chenle di ruang samping haechan di bawah dan jaemin di atas.

Chenle membuka pintu samping, pencahayaan nya sedikit lebih gelap ia Kemudian mencari saklar lampu lalu menghidupkan nya. Chenle terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat, sudah ia duga tempat ini ada tujuan tertentu nya. Banyak komputer komputer disana dan ada yang masih menyala, dari sana kita bisa melihat seisi kota secara keseluruhan. Hotel, market, taman, apartemen , dari segi mana pun bisa di lihat dari komputer komputer ini.

"Ya Tuhan. Gila sih. Wah ga bisa di biarin nih, "ucapnya kemudian chenle segera duduk di salah satu kursi yang berhadapan dengan satu l komputer . Ia mencoba melihat data data apa sama yang terdapat di dalam Komputer Komputer itu.

Di Sisi lain haechan berjalan dengan sangat berhati hati, mengecek satu persatu ruangan yang ia temui di lantai 1. Netra nya menangkap kejanggalan di salah satu ruangan. Dari banyak nya ruangan yang ia temui,ruangan ini sedikit berbeda, dengan segera haechan mendekati ruangan itu dengan sangat hati hati.

Ia sungguh tak percaya dengan apa yang ia temui, banyak alat alat medis di sini, juga banyak seperti robot robot mini yang canggih, haechan mengambil satu alat untuk menjadi senjatanya apa bila terjadi sesuatu, untuk berjaga jaga.

Sedangkan jaemin di lantai 2 juga berjalan dengan perlahan, ia juga mengamankan satu alat untuk menjadi senjata nya. Di lantai hanya terdapat dua ruangan, masing-masing berasa di ujung sisi tangga.
Jaemin memutuskan mengecek di ruangan yang paling dekat dengan tangga.

Dengan sikap yang sangat berjaga-jaga ia membuka perlahan pintu ruangan pertama, ia tak menemukan apa pun hanya sebuah ruangan kosong yang sudah berdebu. Tinggal satu ruangan lagi dan ia harus memeriksanya, ia beralih berjalan dengan hati hati menuju ruangan yang terakhir membuka pintu dengan perlahan.

After The World Is Destroyed || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang