16

70 6 1
                                    

.
.
.
.
.
.

Taeyong dan kelima temannya yang lain sedang berkumpul di satu ruangan, setelah memakamkan mayat yang mereka temukan beberapa waktu lalu mereka memutuskan untuk berkumpul, masih membicarakan hal yang sama.

Saat ini mereka sedang menunggu kedatangan tiga anggota lainnya, yaitu haechan jaemin dan chenle.
Setengah jam waktu sudah berlalu tapi ketiga bocah itu belum juga mengabari , mark sedikit curiga bahwa ada yang terjadi dengan ketiga bocah itu.

"Bang, lo yakin mereka lagi dijalan? " tanya mark yang memecah keheningan di ruangan itu

"Tadi katanya mereka mau nyusul kita " jawab Taeyong

"Firasat gue gaenak"

"Perasaan lo aja kali, gara gara shock lo yang tadi tu"

"Tapi... "

" yakin aja kalo mereka ga kenapa kenapa," kali ini renjun yang menjawab .

Keheningan kembali datang, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing. Mencoba memecah kan petunjuk petunjuk yang mereka dapat, agar cepat terselesaikan masalah yang di hadapi.

Guanlin diam diam ia terus memerhatikan mark yang sedari tadi gelisah, ia tahu bahwa anak itu adalah anak yang peka terhadap situasi. Instingnya sangat kuat,aura kekhawatiran nya cukup terlihat jelas di matanya.

Earlyn sejak tadi masih melamun, ia tak tahu apa yang harus di pikirkan nya. Ia ingin menangis sebab ia merindukan orang tuanya,namun air matanya tak bisa keluar, mereka masih bersembunyi di balik kelopak matanya.

"Earlyn... "

Earlyn menoleh, renjun yang memanggilnya.

"Lo kenapa melamun terus" tanya renjun lembut

" ga tau, gue ngerasa kek sedih aja gitu"

"Kangen keluarga? "

Earlyn tak menjawab, ia hanya menundukkan kepala nya , renjun menggenggam tangan earlyn berniat memberi dukungan di sana, kemudian renjun menepuk-nepuk pelan pundak earlyn.

Mark benar benar gelisah, ia tak bisa berpikir tenang pikiran nya terus saja memikirkan ketiga bocah itu.

"Bang kayak nya kita harus nyusul mereka deh, gue yakin banget ada yang ga beres."ucap mark dengan panik ia benar benar gelisah

Taeyong yang melihat kekhawatiran di raut wajahnya mark akhirnya memutuskan untuk menyusul haechan dan dua lainnya yang awalnya mereka berada di apartemen jeno.

 sesampainya di sana mereka tak menemukan ketiga bocah yang mereka cari,kunci mobil juga tak ada di sana pastinya mereka sudah pergi meninggalkan apartement ini beberapa menit yang lalu, mark semakin cemas . 

" tuh kan bener ,ada yang ga beres "

"tenang dulu kak,kita bakal cari pelan pelan .kalo panik ga bakal selesai nanti ." ucap earlyn mencoba menenangkan .

" gue baru inget ,tadi haechan nelfon gue katanya mereka mau nanyain tentang plat ilegal yang pernah singgah dirumah jeno.coba kita cek aja kesana siapa tau mereka ada di sana ." ucap renjun yang mengingat sesuatu .

"gue sama mark yang bakal pergi .kalian berempat tinggal di sini aja .jaga jaga." ucap taeyong memutuskan 

setelah sepakat ,mark bersama taeyong pergi ketempat yang mereka tuju ,guanlin berfikir dalam diam ia merasakan hal yang janggal di sini . ia memang bukan siapa siapa mereka hanya teman dekat renjun  tapi ia juga harus membantu teman temannya .

"gue keluar sebentar , ada yang harus gue urus "

" bang taeyong nyuruh kita tetep stay bang ."

"ini penting!gue bakal balik ke sini lagi nanti"

After The World Is Destroyed || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang