08

73 14 4
                                    

"Bang bang " Jisung menepuk pelan lengan jeno

"Hm? "

"Tuh liat tuh " Jisung mengarahkan tanganya ke salah satu meja yang terdapat gulungan kertas usang. Jeno sedikit mengernyit kan
Dahinya, tanpa pikir lagi Jeno menghampiri meja dan mengambil gulungan usang tersebut.

"Bunga mawar? " Jisung bergumam " Mama nya earlyn Seniman bang? "Tak ada balasan dari Jeno. Teriakan ke 5 temannya mengalihkan atensi mereka

" Bang jen! , kita udah nemu nih!! "Suara nyaring chenle yang dia akui adalah suara andalan nya.

Jeno dan jisung menghampiri mereka ingin mengetahui juga apa yang sudah mereka temukan, " Apaan? "

"Nih ,temen yang di foto itu adalah rekan dekat nya bunda lo sama orang tua nya earlyn, nama cowok itu Profesor yuta.Sekarang dia tinggal di salah satu perumahan elit status nya belum menikah, gila kuat banget jomblo nya padahal udah lumayan tua lho."jelas chenle yang di akhiri kekehan

"Samperin tidak ya? ". Haechan agak menirukan suara anak -anak

" Samperin lah masa engga " Ucap jaemin mantap.

"Tadi gue sama jisung juga nemuin ini di meja " Ucap jeno seraya membuka gulungan tersebut.

"Bunga ? "

"Orang tua lo Seniman? " Taeyong bertanya ke pada earlyn tanpa mengalihkan pandangan nya dari gambar tersebut.

Earlyn menggeleng, "Mama ga bisa gambar, papa bisa gambar tapi ga hobi, dulu katanya gitu"

"Tapi kenapa bunga mawar? "

"Maksud lo? " Tanya renjun yang berada di sebelah jeno

" Dari Kalung, terus gambar,selalu bunga mawar.terus juga pas kotak kecil yang bunda bilang di laci lemari ada simbol bunga mawar nya juga.Ini bukan lagi kebetulan lho ya "

"Cuma Profesor ini yang bisa jawab " Mark berusara .

"Makanya ayo samperin, lama ih otak nya ngebug" jaemin mencibir. Berlalu meninggalkan mereka yang masih cengo di tempat.















"Ini alamat nya bener ga sih? Muter aja kita ni ga nyampe nyampe " jaehyun mengomel,ia sudah capek duduk di kursi pengemudi.pasal nya mereka sudah mengelilingi daerah tersebut tetapi tak menemukan alamat yang mereka dapat.

"Di sini bener kok? " mark menjawab

"Berhenti dulu , itu ada bapak bapak biar gue tanyain dulu" renjun memberi saran.

"Nanya apa "

"nanya Udah kawen apa belom "

"Lah? Knp nanya itu?Mau lo kawinin? "

"Bego ya engga lah " renjun segera turun dari mobil yang sudah berhenti, ia capek sama tingkah bocah tengil itu.

"Permisi pak "
Lelaki tua itu menoleh ke belakang mendapati renjun yang berdiri seraya menampilkan senyum ramah di wajah nya.

"Ada apa? " tanya lelaki itu balik,renjun mengeluarkan selembar kertas dari saku jaket nya dan memberikan nya ke lelaki tersebut.

"Saya mau nanya alamat ini pak?"
Lelaki tua itu sedikit terkejut melihat alamat yang di berikan anak muda di hadapannya ini. Perubahan wajah lelaki ini mengundang keheranan pada benak renjun.

"Bapak tau? "

"Kamu siapa? "

Bukannya menjawab lelaki itu malah balik bertanya. Bahkan langsung mencengkram kerah baju renjun sorot mata yang awalnya adem adem saja kini berubah menjadi sorot mata marah dan benci di sana. Renjun tak tahu letak kesalahan nya ada dimana sudah jelas jelas ia tadi berkata sopan terhadap bapak ini, ia bahkan tak melakukan apa pun.

After The World Is Destroyed || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang