14

81 14 1
                                    

.
.
.
.

Renjun, jisung, earlyn saat ini berada di dalam perjalanan menuju suatu tempat, setelah mendapat kabar dari taeyong mereka bergegas pergi meninggalkan toko dan juga pembahasan yang belum tuntas itu. Guanlin turut ikut bersama mereka beralasan bahwa ia juga tahu tentang Profesor tersebut.

Sesampainya disana renjun segera masuk dan naik ke lantai dua dimana tempat mayat tersebut berada.

"Bang, kenapa bisa jadi gini?"
Pertanyaan itu yang pertama kali renjun tanyakan kepada taeyong, taeyong menoleh kearah sumber suara mendapati renjun datang dengan anggota baru. Ia ingin menanyakan tentang seseorang yang turut serta dengan renjun namun pertanyaan itu tidak tepat jika ia tanyakan sekarang.

Taeyong hanya menggeleng kan kepala menanggapi pertanyaan renjun ia juga tak tahu dengan kejadian saat ini.

"Kak mark mana? "

"Di mobil, dia shock"

"Padahal dia lagi satu satu nya jawaban kita tentang teka teki ini " sempat ada jeda beberapa saat,renjun menarik nafas dalam "lo udah lacak pembunuhnya bang?" sambungnya.

"Pembunuh nya adalah jawaban dari teka teki ini"jawab Guanlin

Atensi yang lain kini tertuju pada guanlin yang sedang menatap mayat tersebut,ia mendekati mayat itu lalu memeriksa pergelangan tangan nya." luka bakar ini adalah chip yang meledak "

"Chip? "

"Chip apa "

"Chip yang menandakan bahwa dia adalah anggota dari Profesor itu " earlyn yang sedari tadi bungkam kini buka suara " mamah dulu juga punya luka itu"

"Maksudnya?" yang lain bertanya-tanya atas tuturan earlyn barusan .

***********

Jaehyun masih terdiam di tempat, ia masih belum percaya dengan lelaki yang baru saja ia temui ini.beberapa saat lalu ia di hadapkan dengan serangan bertubi-tubi dari robot yang ia tak tahu berasal dari mana, tempat ini juga sangat asing baginya tak pernah ia lihat atau kenal sebelumnya.

"Hei, kamu tidak denger? Mari ikuti aku.kita harus pergi ke markas untuk mengambil senjata" lelaki tersebut kembali mengajak nya mengikuti arahannya. Jaehyun masih tak bergeming.

"Oh ayolah, kau tak percaya aku?" lelaki tersebut terkekeh, "aku minggyu, aku teman Felix, " mendengar nama felix jaehyun mundur beberapa langkah ia sedikit mengambil ancang ancang, "tenang, aku berada di pihak mu."

"Apa yang bisa membuat ku percaya padamu"

"Ini" minggyu melemparkan ke bawah kaki jaehyun sebuah pistol "kamu bisa menembakku jika aku berbuat yang tidak tidak " jaehyun tak mengalihkan pandangannya terhadap minggyu, ia terus memberikan tatapan was-was , perlahan ia mengambil pistol tersebut lalu memeriksa peluru yang ada di dalam dan menyimpan nya.

"Baiklah, ayo kita tak punya banyak waktu , secepatnya kita harus menemukan Jeno "

"Jeno? Kau kenal dengan Jeno "

"Tentu!,aku tau semuanya tentang kamu dan juga Jeno"

"Siapa kamu sebenarnya"

"Aku minggyu , sudah ku katakan beberapa saat lalu"

"Jelaskan dengan jelas"

"Haaahhhh" minggyu menarik nafas lalu meletakkan tangannya di pinggang,kepala nya mengahadap ke langit dan memejamkan matanya "banyak pertanyaan " minggyu mengatakannya dengan suara pelan "apa? " jaehyun mendengar bahwa minggyu mengatakan sesuatu tadi tapi ia tak bisa mendengar nya dengan jelas.

After The World Is Destroyed || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang