03

139 24 8
                                    

"Tepat sebelum malam kejadian bunda lo kecelakaan......

Ting tong... Ting tong

Suara bell apart jeno menghentikan mark yang ingin bersuara
Jeno sedikit berlari ke arah pintu
" loh bang jae? Bukannya besok lo kemari bang? "
Tanya jeno yang heran dengan kedatangan jaehyun

"Gue tamu loh, di suruh masuk dulu kek baru nanya"  jaehyun sedikit berdecih di  ambang pintu

"Oh iya,masuk bang di dalem ada anak-anak juga"

"Hai bang " Sapa mereka
Yang di sapa hanya memberikan senyum manisnya seraya meletakkan tas nya di deket tempat yang ia duduki sekarang

"Lagi pada ngumpul mau bahas apaan nih? Gue ganggu ga? " tanya jaehyun

"Oh tentu tidak qaqa, di sini di tempat ini terbuka lebar untuk qaqa " tutur haechan agak ber dramatis

"Engga kok bang, lo juga perlu tau tentang ini lo juga abang nya jeno " pernyataan mark mengundang kerutan di dahi jaehyun

" tentang bunda? "  jawab jaehyun tepat sasaran

Mark hanya mengangguk, "sebuah wasiat atau petunjuk? " tanya jaehyun lagi, sungguh rasa penasaran nya begitu besar.

"Gue ga tau bang, dari kepergian  bunda nya jeno sampai sekarang gue ga berani buka " tutur mark

"Kronologi nya gimana bang? " Jisung kini buka suara

"Sore hari sebelum kejadian bunda jeno kecelakaan. Dia ke rumah gue ketemu mama, kangen katanya si. Gue lagi main ps waktu itu. Sekitar setengah jam  mama sama bunda berbincang entah bahas apa gue juga ga tau, bunda nyamperin gue "

Semua mendengar kan penjelasan mark dengan seksama. Terlebih jaehyun yang mendengarkan ia sangat penasaran, di mulai dari taeyong dan kini mark yang mendapatkan hal aneh dari bundanya.

"Bunda bilang ' titip ini ya nak ' sambil ngasih kotak ini ke gue. Ya gue heran dong, terus dia ngomong lagi 'kasih ke jeno atau ke jaehyun ya bunda takut nya ga sempat ngasih langsung ' nah habis ngomong gitu dia langsung pergi naik mobil, padahal gue belum sempat tanya lebih. " penuturan mark yang panjang ini mengundang banyak pertanyaan di benak masing-masing.

"Coba di buka dulu bang " saran chenle

"Iya buka aja coba siapa tau ada harta karun kan kayak di pilem-pilem " seru haechan  semangat. Kepala haechan langsung di pukul menggunakan bantal sofa yang di peluk jaemin "bencandaan aja lo, lagi serius ini " gerutunya ,sesaat kemudian "eh tapi kalo dapat harta karunnya ntar bagi rata lumayan lah "
Jaemin menyengir lebar

"Sama aja lu gobloknya " kini renjun yang berdecih kesal

"Gue ga brani buka. Lo aja deh jen lo kan anaknya " saran mark seraya memberikan kotak tersebut

Jujur dada jeno terasa sesak. Ia teringat akan detik-detik terakhir nya bersama bunda, jaehyun yang peka terhadap gerak gerik jeno langsung menepuk Bahu jeno, menyemangati

Kotak yang terikat rapi sudah di buka jeno. Di dalamnya berisi foto-foto jeno dan bunda ada juga foto jaehyun dan bunda juga foto keluarga di Sana

"Bang liat deh" jisung berusuara ia menemukan sesuatu di salah satu foto jeno dan jaehyun

"Di sini ada tulisan, ini kayak tulisan aksara kuno ga si " sambung jisung

"Coba liat " pinta jaehyun

Jaehyun mengernyit menatap tulisan aksara kuno itu, tanpa pikir panjang jaehyun mengambil ponsel nya .

"Ini bahasa yunani yang artinya nya itu 'laci lemari'" mark berusuara. Jaehyun menatap tulisan itu 'apa semua ini' pikir nya, jaehyun ingin bertanya pada jeno laci lemari apa yang di maksud sang bunda .

After The World Is Destroyed || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang