" Mau sampai kapan mereka mengirimi ku ini? " Jimin mengusap-usap boneka beruang yang memiliki bulu-bulu lembut seukuran setengah badannya. Tidak hanya satu, di depannya sudah berserakan antara bunga, kue, coklat, permen, dan bermacam macam boneka yang entah akan ia apakan nanti. Kamarnya sudah penuh dengan benda-benda itu, sekarang dia bingung mau menyimpannya dimana lagi.
Jika kemarin semua barang yang datang berbentuk baju dan accessories juga barang-barang branded lain, sekarang lebih ke benda-benda romantis saat seperti di hari valentine. Kompak sekali mereka kalau masalah ini.
" Hyung aku ambil ini. "
Jihoon memungut satu box coklat dan cake di meja. Meninggalkan post it kecil yang di selipkan di antara bungkus hadiah ke tempat semula lalu pergi ke kamar. Sudah lelah melihat tumpukan hadiah itu yang setiap hari datang bersamaan
" Hyung harus ku apakan ini semua? Bisa-bisa rumah ini penuh sama hadiah-hadiah ini. "
Jimin menatap Chanyeol yang asik memakan cookies dari salah satu hadiah.
" Ini terlalu manis. Untukmu baek. " Chan memberikan makanan yang di makan ke pangkuan Baekhyun.
" Kalau ga kamu butuhkan ya buang aja. Toh mereka kamu larang ga akan di dengar. "
Memang benar. Jimin pernah menyuruh mereka menghentikan ini tapi sampai detik ini tidak ada dari mereka yang mendengarkannya. Malah semakin parah tiap harinya.
" Ih nanti hadiahnya sedih kalau di buang. "
Chanyeol memutar mata malas. Kadang adiknya terlalu baik, jadi tidak heran dia mudah sekali diperdaya orang lain.
" Ya udah kamu makan terus hadiahnya kamu simpan. Pakai saja kamar kosong buat nyimpen semua ini. "
" Bantuin. " Mohon Jimin dengan puppy eyes andalannya.
" Nanti Hyung suruh orang angkatin ini semua. Kalau kamu ga bisa makan semuanya kasih aja ke teman-teman kamu. "
" Iya. "
" Tapi Ji.. "
Jimin menoleh kepada Baekhyun yang memanggilnya.
" Kamu belum berniat menemui mereka dulu? "
Jimin menggembungkan pipinya agak kesal.
" Mereka juga harus tau gimana rasanya jadi Jimin yang di abaikan terus-terusan hyung. Biarin aja, biar sadar gak terus semaunya sendiri kaya sebelumnya. Lagian mungkin saja mereka sedang bersama selingkuhannya saat ini. "
" Chan.. "
" Jangan bujuk, mereka sendiri yang mencari gara-gara. Berani nyakitin adek ya harus terima resiko. "
Baekhyun terdiam. Kalau dipikir-pikir mereka memang sangat keterlaluan. Seharusnya mereka bisa berpikir kalau akan menyakiti Jimin mengingat kepintaran mereka itu. Mungkin kalau dirinya yang di begitukan sudah dipastikan juga akan melakukan hal yang serupa dengan apa yang Jimin lakukan sekarang. Atau mungkin malah sudah mencari pengganti yang baru. Tidak terkecuali Taehyung adalah saudaranya sekalipun.
Jimin terlalu polos. Dia begitu mempercayai mereka selama ini. Mungkin inilah waktu yang tepat untuk adik iparnya menunjukkan kemauannya sendiri.
" Habis ini aku mau pergi, tolong bereskan ini ya hehe.. Jangan di buang loh. "
" Pergi kemana? "
" Bantuin teman ngerjain tugas. "
" Tumben. Sungwoon? "
Jimin menggeleng.
" Dia masih satu kelompok dengan ku di kampus, anak baru. Udah beberapa hari ini aku bantuin dia nyelesain tugas kami. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram Bangtan || Jimin x All ||
FanfictionDisaat Jimin mempunyai enam pawang yang kelewat tampan. . . WARNING!!! Mengandung bahasa baku maupun nonbaku Bxb/yaoi content!! Batas 18+ tolong jangan baca kalau belum masuk umurnya ya☺ Tidak suka jangan di baca ;) ~Happy Reading~