Chapter 33 Chat Story

2.1K 197 21
                                    

" Semuanya aja pekerjaan, gak sekalian nikah aja tuh sama kerjaan biar puas! " Dumal Jimin sampai mulutnya manyun-manyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Semuanya aja pekerjaan, gak sekalian nikah aja tuh sama kerjaan biar puas! " Dumal Jimin sampai mulutnya manyun-manyun.

" Semuanya aja pekerjaan, gak sekalian nikah aja tuh sama kerjaan biar puas! " Dumal Jimin sampai mulutnya manyun-manyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mau tanya gimana boro-boro di balas pesan ku aja gak ke baca. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

!!

" Lah?! Kok aku gak tau! "

" Lah?! Kok aku gak tau! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin tersenyum getir ketika pesan berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin tersenyum getir ketika pesan berakhir.

" Kayaknya udah gak peduli lagi ya. Tapi ini keterlaluan tau...

Yoongi Hyung, Hosiki hyung keluar negeri kenapa gak ngabarin dulu. Tae Tae juga ke Jeju tanpa bilang apapun. Jin Hyung gak ada kabar sampai saat ini. Menyebalkan. Semuanya nyebelin banget!. "

" Siapa perempuan waktu itu ya? Kenapa bareng sama Kookie Hyung. "

Jimin menekuk lututnya dan pundung di sudut tempat tidur bersandar pada kepala ranjang.

" Masa gini banget sih. Kalau mau udahan gak gini juga kan main kabur-kaburan. Gantungin orang seenaknya. Jahat banget. "

Jimin mengusap kedua matanya yang mulai mengalirkan airmata. Wajahnya di tenggelamkan ke dalam bantal yang baru di ambil untuk meredam suara isakan takut Jihoon nanti dengar.

" Apa aku melakukan kesalahan besar? Tapi apa? Apakah aku sangat membosankan? Siapapun jawab aku. " Lirihnya.

Sungguh lelah menunggu mereka seperti ini. Hilang kabar berminggu-minggu dan terakhir Namjoon yang dia hubungi 4 hari lalu. Itu pun masih dengan alasan yang sangat tidak memuaskannya.

Jimin bingung harus bertanya pada siapa lagi. Karena setiap kali dia bertanya pasti jawaban mereka selalu sama. Kekasihnya terlalu sibuk bekerja dan dia harus sekali lagi disuruh menunggu. Sampai kapan?

Jujur saja Jimin tidak ingin terlalu mencampuri urusan pribadi pria-pria itu apalagi jika berhubungan dengan pekerjaan. Tapi sekali lagi Jimin takut hal yang dia takutkan terjadi.

Jimin rasanya ingin marah, memaki mereka dan meluapkan kekesalannya. Menuntut jawaban atas apa yang telah mereka perbuat selama ini. Namun kembali lagi pada kenyataan bahwa Jimin takut di tinggalkan. Takut dengan jawaban kalau mereka akan memilih meninggalkannya.

Padahal yang memulai semuanya adalah mereka. Membuatnya jatuh terlalu dalam pada genggaman pria-pria itu tapi kenapa mereka juga yang pergi seenaknya. Mereka selalu mengekang atas apa yang dia lakukan tapi mereka sendiri tidak mau untuk di batasi. Salahkah Jimin kalau mulai merasa lelah dengan hubungannya saat ini.
.
.

TBC.

Btw aku mulai lupa sama alur cerita book ini, jadi kalau rada ngelantur dikit ya dimaklumin aja😂😂
Annyeong 🤗

Instagram Bangtan || Jimin x All ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang