Chapter 74

1.5K 133 17
                                    

Aku Up ini nunggu waktu buka puasa dulu biar yang puasa bacanya enak
Yang masih puasa di tahan dulu sampai buka
Awas loh kalau bandel entar nyesel 🤫
.
.














Hayooo masih bandel
Balik sana
Huss huss~~
.
.
















Balik Woyyy!!

Balik Woyyy!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.





" Apa saya bisa mempercayai ucapan anda. Saya bisa menuntut anda jika menyebarkan berita kebohongan. " Jimin menatap sinis seorang pria di hadapannya.

" Terserah apa yang mau kau lakukan tapi semua ucapanku tadi adalah fakta. "

Pria itu mendekati Jimin lalu mencondongkan kepalanya sedikit ke bawah. Jimin sendiri langsung mundur namun ruang sempit itu membuatnya tidak bisa menghindari pria itu. " Kalau mau kami bisa membantu mu dengan suka rela. "

Sreg

Jimin mendorong pria itu agar menjauh darinya. " Kenapa? Dari cerita anda jika itu benar tidak mungkin anda bisa melakukannya dengan mudah, atau terhitung mustahil. Lalu kenapa anda sampai menawarkan diri dengan suka rela. "

" Haahh.. Sepertinya kau meremehkan kami, tapi kami tidak selemah itu. Dan alasan sebenarnya karena aku cukup kasihan padamu karena di bodohi seperti ini. Lalu ada sedikit urusan yang belum terselesaikan dengan mereka, jadi anggap saja kita berada dalam jalur yang sama. "

Jimin menunduk meremat tangannya, wajahnya sedikit berkabut tidak bersahabat seakan sedang menahan perasaannya yang mulai menguap. " Apa yang harus saya lakukan? "

Pria itu diam diam menarik ujung bibirnya membentuk seringai tajam.

" Bekerjasama lah dengan kami. "

Jimin mendongak

" Sebelum itu sebaiknya kau segera pergi dari sini. Sepertinya mereka mulai menyadari keberadaan mu yang tiba-tiba menghilang. "

" Baiklah. " Jimin baru melangkah sebelum pria itu berucap lagi.

" Rahasiakan pertemuan kita karena orang-orang di sekitar mu mereka sepihak dengan orang itu. Kau paham? "

" Aku mengerti. " Jimin lanjut melangkah keluar dari gang sempit itu.

" Tidak ku sangka akan semudah ini untuk membuatnya berada di pihak kita. Yah dengan sifatnya yang sepolos itu mungkin akan berjalan lebih baik dari dugaan ku. Tunggu saja, sebentar lagi kalian akan ku hancurkan. "

.


Saat kaluar dari gang itu tiba-tiba saja ada mobil berhenti di depannya.

" Jimin ssi, tidak ku sangka beneran kamu ku pikir aku salah mengenali orang lain. Apa yang kamu lakukan di sini? "

Instagram Bangtan || Jimin x All ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang