Disaat Jimin mempunyai enam pawang yang kelewat tampan.
.
.
WARNING!!!
Mengandung bahasa baku maupun nonbaku
Bxb/yaoi content!!
Batas 18+ tolong jangan baca kalau belum masuk umurnya ya☺
Tidak suka jangan di baca ;)
~Happy Reading~
VanteeKim Maaf Minie pekerjaan Hyung banyak sayang PJmin
Vmin Aduh pak tiati loh saingannya banyak
PJmin Gitu aja terus☺️ VanteeKim
VanteeKim Jangan marah ya ntar makin gemas loh😘 PJmin
PJmin Gak mau tau ngambek nih😣
Jihoonie Dasar uke ngambekan👆
Daehwi ^sadar diri tolong
PJmin Tau tuh😒
-"-
Jimin sedang bersiap-siap pergi ke kantor Seokjin seperti permintaan pria tampan itu dan mulai membuka pintu depan rumahnya.
Ada dua mobil di pekarangan rumahnya, satu yang ia tau milik utusan Seokjin dan satu lagi milik
" Yoongi Hyung?. "
Jimin terheran melihat pria pucat itu yang duduk di bangku kemudi dengan memandangnya dari sana. Mengerti, Jimin langsung berjalan mendekat dan membuka pintu sebelah kemudi.
Cup
" Apa yang kamu lakukan sampai selama ini?. "
Jimin beralih duduk di pangkuan pria itu dan menatap wajah tampan Hyungnya.
" Hyung tidak mengabari kalau kesini. Apakah lama sekali?. "
" Hm. "
" Kenapa tidak langsung masuk saja tadi?. "
" Malas. "
Jimin tertawa kecil dan perlahan memeluk tubuh yang lebih besar darinya.
" Aku merindukan mu Hyung. Kenapa tidak menemui ku akhir-akhir ini?. "
" Pe-- "
" Aku tau. Pekerjaan mu bukan?. "
Yoongi mengecup pucuk kepala Jimin dan menyelami aroma yang lelaki manis itu keluarkan dari surainya.
" Maaf. "
" Arra, Gwaenchana-yo. "
Jimin mengurai pelukannya saat menyadari sesuatu.
" Ah maaf Hyung, tapi aku harus menemui Seokjin Hyung sekarang. " Kata Jimin setengah menyesal.
" Baiklah. "
Saat Jimin akan beranjak dari pangkuan, Yoongi menahan tangannya.
" Minie. "
Jimin menoleh.
" Untuk sementara Hyung tidak bisa menemui mu dulu. Tidak apa-apa kan?. "
" Wae? Apakah ini ada hubungannya dengan pekerjaan Hyung?. "
Yoongi mengangguk.
Jimin sebenarnya tidak setuju tapi mengingat itu urusan menyangkut pekerjaan hyungnya ia tidak memiliki alasan lagi untuk melarang. Beberapa waktu ini memang ke enam prianya lebih sibuk mengurusi pekerjaan dan membuat mereka jarang memiliki waktu bersamanya.
Tidak masalah itu pekerjaan mereka dan Jimin juga senang setidaknya dirinya tidak menjadi beban dari apa yang mereka lakukan.
" Setelah semuanya selesai langsung temui aku. "
" Tentu. "
Setelah mencium sekilas lagi bibir tebal submisive nya Yoongi membiarkan tubuh mungil Jimin hilang di balik pintu mobil hitam bawahannya Seokjin.
