Lisa masuk ke ruangan Namjoon membawa satu nampan berisi gelas dan piring kecil.
" Pak ini obat yang anda minta. " Di taruhnya pil dua macam itu ke meja atasannya.
Namjoon mengambilnya dan langsung menenggak kedua benda kecil itu bersama air dalam gelas.
" Anda baik-baik saja? Sepertinya anda butuh istirahat saat ini. "
" Ya, aku cuma pusing mungkin efek minum kebanyakan kemarin. "
" Bukannya semalam anda juga kehujanan, bisa saja anda terkena flu. Mau saya panggilkan dokter pribadi anda? "
Kemarin Namjoon memang bertemu salah satu rekan bisnisnya dari luar dan terlarut meminum banyak sekali minuman beralkohol, bahkan setelah itu pria itu langsung pergi ke dalam hutan karena ada yang perlu di urus sampai membuatnya berakhir kehujanan malam itu. Mungkin ini alasan kenapa dia merasa sangat pusing pagi ini.
" Tidak perl-"
Cklek
" Namu Hyung. "
Keduanya terkejut ketika suara halus imut itu mulai menyapa pendengaran. Sontak keduanya menoleh mendapati Jimin sudah berada di ambang pintu dengan senyuman lebar khas yang dimilikinya.
Mengerti kode yang di berikan Lisa cepat-cepat menarik nampan dan piring yang di gunakan untuk wadah obat tadi.
" Mm.. Kalian sedang apa? " Tanya Jimin menyadari gelagat mencurigakan yang Lisa tunjukkan.
" Aku menyuruhnya mengantar minuman ku. Kau bisa kembali sekarang. "
" Baik Pak. Saya permisi. "
Jimin masih menatap curiga keduanya.
" Hyung tidak selingkuh kan? "
Namjoon terkekeh dan menyambut badan Jimin yang mendekat padanya.
" Tidak. Apa yang membuat mu kemari hm? Bukannya kau harusnya pergi ke kampus hari ini? "
Jimin menggaruk pipinya yang tidak gatal. Sebenarnya jika masalah belajar dan sekolah, Namjoonlah yang paling Jimin hindari. Jika pria yang lain tidak terlalu pusing memikirkan tentang sekolah Jimin bahkan bisa saja mereka membuat Jimin lulus sekarang juga, namun tidak dengan Namjoon yang akan membuat Jimin tetap menuntut ilmu sebagaimana mestinya. Pria itu berada dalam garis bahwa pendidikan untuk nomor satu.
" Aku sudah pergi mengambil kelas pertama. "
" Lalu kelas selanjutnya? Di lewatkan? "
Jimin gelagapan.
" Mm.. Aku tidak bermaksud begitu. Aku tiba-tiba memikirkan Hyung dan yah aku langsung datang menemui mu hehe.. "
Namjoon menarik hidung kecil Jimin pelan.
" Bilang saja ingin bolos. "
" Bukan begitu. Aku terus memikirkan mu selama di dalam kelas. Daripada tidak fokus lebih baik aku kesini saja. "
Namjoon tertawa lalu mengusak rambut Jimin gemas. Pintar sekali kekasihnya ini membuat alasan.
" Tapi Hyung, kamu baik-baik saja? Apa kamu sakit? "
" Tidak? "
" Wajahmu sedikit pucat. " Jimin menangkup wajah Namjoon menggunakan kedua tangannya.
" Aku hanya kurang tidur. Jangan khawatir. "
Jimin tampak berpikir sebentar.
" Kemari. "
Tiba-tiba dia beranjak berdiri dari dekapan pria itu dan menariknya untuk mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram Bangtan || Jimin x All ||
FanficDisaat Jimin mempunyai enam pawang yang kelewat tampan. . . WARNING!!! Mengandung bahasa baku maupun nonbaku Bxb/yaoi content!! Batas 18+ tolong jangan baca kalau belum masuk umurnya ya☺ Tidak suka jangan di baca ;) ~Happy Reading~