Jungkook kembali ke Penthause miliknya ketika hari hampir memasuki tengah malam. Sejak 2 jam lalu dia memiliki urusan yang membuatnya berpakaian sedikit berantakan kali ini.
" Tuan Jungkook sebenarnya sejak sore tadi Tuan Jimin sudah menunggu anda. "
Jungkook mengernyitkan dahi.
" Dimana dia sekarang? "
" Dia berada di kamar anda sejak datang. Saya sudah memberinya makan malam namun takutnya belum di makan karena menunggu anda pulang. "
Jungkook langsung pergi ke kamarnya dan membuka pintu bercat putih itu.
Blam
Saat akan berbalik setelah menutup pintu, tiba-tiba saja badannya terdorong ke tembok di samping pintu.
" Kenapa Hyung lama sekali. "
Wajah marah dengan pipi menggembung lucu langsung menyapa mata tajamnya. Kekasih mungilnya terlihat semakin manis saat marah begini.
Jungkook meraih dagu Jimin dan segera melumat bibirnya. Namun tangan dengan jari-jari imut itu malah menghentikan nya dan menutup mulut Jungkook.
" Hentikan. "
" Kenapa? Marah aku membuat mu menunggu terlalu lama hm? "
Jimin mundur dan melepas cengkraman tangannya di jas kerja Jungkook.
" Kookie habis dari mana? Aku tidak suka bau mu. "
' Ku pikir darahnya tidak membekas. '
" Aku akan mandi. " Matanya melirik meja di tengah ruangan yang terdapat beberapa piring kosong. Lalu mulai melanjutkan langkahnya pergi ke kamar mandi.
.
.Klek
" Minie. " Panggil Jungkook tidak mendapati Jimin berada di kamar. Dia berniat mencari Jimin di ruangan lain di kamarnya namun orangnya sudah muncul dengan sendirinya.
" Apa yang kau lakukan di sana? "
Jimin mendekati Jungkook lalu tanpa aba-aba mendorong pria itu ke ranjang di samping mereka.
Jungkook masih belum berekspresi dan tetap membiarkan apa yang akan Jimin lakukan. Terlebih ketika lelaki itu mulai menaiki ranjang dan duduk di atas badannya.
" Kookie apapun yang akan Jimin lakukan Kookie harus diam. "
" Baiklah. Lakukan semau mu. " Jungkook tidak mengerti, tapi sikap Jimin terasa sedikit berbeda hari ini. " Apa yang kau lakukan? "
Jimin mulai mengikat tangan Jungkook menggunakan dasi yang sepertinya di ambil dari tempat pakaian tadi.
" Diam. "
Jungkook sekarang terlentang dengan kedua tangannya terikat di masing-masing sisi ranjang. Jimin memandang puas hasil karyanya dengan masih menduduki perut berabs Jungkook.
Lelaki itu menjilat bibirnya sekilas. Sontak saja Jungkook semakin heran. Ini Jimin tidak sedang dalam kondisi mabuk atau sesuatu kan?
Mata Jungkook melebar saat Jimin mulai melepas bajunya dan dia baru menyadari jika sejak tadi Jimin tidak memakai celana selain hotpants teramat pendek itu.
" Minie pakai baju mu. "
" Kenapa Hyung tidak suka? "
" Tidak sayang bukan begitu.. " Sial aku tegang. ' Wajah Jungkook sedikit memerah saat ini.
" Jimin tidak mau. " Tangannya mulai menurunkan hotpants itu sebatas paha dan sedikit mengangkat pinggangnya ke atas.
" Haahh.. Hyung.. " Panggil Jimin lembut namun tatapannya yang sayu hilang sudah kewarasan Jungkook. Perlahan dia menunduk untuk mengecup rahang tegas milik pria besar itu yang sepertinya sedang mati-matian menahan hasrat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram Bangtan || Jimin x All ||
FanfictionDisaat Jimin mempunyai enam pawang yang kelewat tampan. . . WARNING!!! Mengandung bahasa baku maupun nonbaku Bxb/yaoi content!! Batas 18+ tolong jangan baca kalau belum masuk umurnya ya☺ Tidak suka jangan di baca ;) ~Happy Reading~