Pusing dan dingin, hal pertama yang di rasakan Jimin ketika sadar. Dia mencoba bangun dan duduk mengamati sekitar
Tangannya terikat di belakang sangat erat sampai terasa sakit kalau bergesekan. Tempat ini ruangan kosong tidak ada apapun selain sebuah meja kayu di pojok ruangan dan satu lemari kecil yang terlihat samar terhalang gelap. Hanya pencahayaan minim dari sela pintu dan ventilasi yang membawa cahaya masuk ke ruang ini
Dia mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi. Selesai membeli makan dia ingat mau langsung pulang dan memesan taxi
Lalu-
Benar dia tidak ingat lagi setelah masuk ke dalam taxi. Seseorang pasti membiusnya, tunggu apa minuman itu? Seingatnya dia sempat minum air mineral dari sopir taxi dan setelah itu benar-benar tidak ingat apapun
Astaga dia telah ceroboh
Berapa lama dia pingsan, para hyungnya pasti khawatir kalau tau dia menghilang
" Hyung aku takut " Gumamnya lirih
Berjam-jam terkurung di tempat itu tidak ada siapapun selain ruangan kosong. Takut cemas tidak tau apa yang akan terjadi padanya nanti Jimin hanya berharap dia segera di jemput Hyungnya
Dia takut gelap berpikir sesuatu akan muncul dari bawah meja atau lemari kecil itu. Akhirnya memilih menutup mata menggumam tidak ada yang akan muncul dari sana
Tangannya sangat perih karena mencoba melepaskan diri namun tidak membuahkan hasil. Tidak ada benda apapun yang bisa di gunakan untuk memotong tali ikatannya
" Eomma tolong Jimin.. Chan hyung Jimin takut.. "
Matanya berkaca-kaca.. Badannya bergetar halus antara kedinginan dan takut menjadi satu
Cukup lama Jimin diam di antara kegelapan itu sampai bunyi pintu mengejutkannya. Dia pikir itu salah satu orang yang menculiknya membuat dia was was melihat siluet seseorang masuk dari celah pintu
" Jimin ini aku "
Mata Jimin membulat, dia sedikit berharap setelah mendengar suara itu
" J-Jun "
" Sebentar biar ku lepas ikatan mu "
Jun mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan melepaskan tangan Jimin
" Tidak banyak waktu. Ikuti aku "
Tidak banyak protes Jimin mengikuti Jun berdiri dan mengekor di belakang. Jun memeriksa sekeliling melalui celah pintu sebentar dan menyuruh Jimin segera keluar
" Jangan tanya dulu, setelah kita keluar baru ku jelaskan "
Mereka berdua buru-buru keluar menuju belakang gedung dan sudah tersedia sebuah mobil yang terparkir
" Masuk " Jun memerintah sambil tetap mengamati sekeliling
Merasa Jimin sudah aman di kursi samping kemudi dia menjalankan mobilnya dengan cepat menjauh dari sana. Namun suara tembakan mengejutkan mereka
" Sial! "
Jimin hanya memandang takut situasi ini namun tidak menimbulkan suara apapun. Tangannya memegang seatbelt erat karena Jun menyetir dengan ugal ugalan dan tidak teratur untuk menghindari tembakan
Ada beberapa mobil mengikuti di belakang
Dor dor
" Akh.. Sial seharusnya aku tidak melakukan ini " Dia merutuki dirinya sendiri yang memikirkan orang lain tapi tidak memikirkan nasibnya nanti
Vrumm
Tiba-tiba ada mobil di depan mereka membuat Jun yang tidak sempat mengerem akhirnya membuat mereka bertabrakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram Bangtan || Jimin x All ||
FanfictionDisaat Jimin mempunyai enam pawang yang kelewat tampan. . . WARNING!!! Mengandung bahasa baku maupun nonbaku Bxb/yaoi content!! Batas 18+ tolong jangan baca kalau belum masuk umurnya ya☺ Tidak suka jangan di baca ;) ~Happy Reading~