4. Oblivious

543 121 30
                                    

Setelah kejadian yang menimpa Reagan di castle yang baru ia masuki dengan kedua sahabatnya, Pangeran kecil itu sudah jarang kembali ke castle. Kegiatan sehari-hari Reagan disibukkan dengan belajar ketatanegaraan, mengamati Raja Chandresh dan Ratu Wendy memerintah.

Kini Pangeran telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat tampan, usianya sudah menginjak 15 tahun. Menurut aturan kerajaan, setiap anak yang sudah memasuki usia remaja akan diadakan upacara kedewasaan. Tahun ini merupakan tahun di mana Putra Mahkota kerajaan masuk usia dewasa. Di usianya yang menginjak dewasa, ketampanan yang dimiliki Reagan semakin terpancar, ia memiliki kulit putih seputih salju, wajah yang tampan dengan perpaduan manis, rambut hitam yang legam. Tidak hanya ketampanan yang dipuji, tetapi kecerdasan yang dimiliki Reagan sangat luar biasa, di usianya saat ini, dia mampu menyelesaikan beberapa masalah kerajaan. Selama itu, Louis dan Zeno selalu berada di samping Reagan. Tapi kesempurnaan yang dimiliki Reagan hanya menjadi desas desus di masyarakat, pasalnya sang Pangeran benar-benar tidak pernah diperkenalkan ke masyarakat.

Jika Raja dan Ratu sedang ada perayaan kerajaan, yang mengharuskan keluarga kerjaan menemui masyarakat, Reagan tidak pernah diikutsertakan. Benar-benar Putra Mahkota negeri seperti apa rupanya dan masih hidup atau tidak masyarakat tidak tahu, mereka hanya mendengar cerita yang diceritakan oleh para bangsawan dan pelayan-pelayan istana bagaimana sempurnanya pangeran yang negeri ini miliki.

"Reagan, bagaimana dengan upacara kedewasaanmu?"

"Entlah Louis, semuanya sudah disiapkan oleh Raja, bukankah aku hanya akan berjalan di altar dan dipasangkan jubah kerajaan bukan?" jawab Reagan sambil membidik sasarannya agar anak panah tak meleset.

Ketiganya saat ini sedang berlatih memanah di lapangan panah milik kerjaan. Seperti biasa, Luois dan Zeno yang mengajari Reagan berpanah dan beberapa bela diri lainnya.

"Apakah seluruh bangsawan akan hadir? setahuku upacara kedewasaan seorang penerus Raja di saksikan oleh seluruh bangsawan negeri ini?"

"Benarkan? Sepertinya ini tidak akan terjadi kepadaku, bukankah kalian tahu hanya kalian sajalah bangsawan yang ayahku ijinkan untuk bertemu denganku? Selebihnya tidak"

Luois dan Zeno saling berpandangan, keduanya sudah beritahu oleh Panglima Kerajaan yang tak lain adalah ayah mereka, bahwa Pangeran tidak ijinkan bertemu dengan siapapun kecuali dengan orang-orang yang diijinkan oleh Raja, selain itu keduanya juga diminta untuk menjauhkan Reagan dengan musik, meski mereka tidak tahu apa alasannya.

'Tidak perlu kalian pikirkan, meski hanya kalian berdua yang hadir, itu udah cukup untukku"

"Kami akan selalu mengabdi kepada mu Yang Mulia" jawan keduanya serempak sembari membungkuk.

Reagan tersenyum melihat kedua sahabatnya itu, "Cukup, kita lanjutkan latihan hari ini" ketiganya kembali fokus berlatih memanah.

Di sisi lain, Ratu terlihat was-was. Perempuan dengan tahta tertinggi di negeri ini terlihat sangat gelisah, dia begitu tidak tenang.

"Wendy, tenanglah! Ini hanya upacara kedewasaan, Reagan tidak akan pergi berperang" Chandresh mencoba menenangkan sang istri.

"Yang Mulia, apakah selama ini kau tidak mendengar suara alunan piano yang terdengar setiap malam? Apakah kau tidak mendengar putra mu bernyanyi? Aku mengetahuinya dan aku takut menghampirinya, padahal dia putra ku sendiri. Mengingat kutukan itu, membuatku takut dengan putra ku sendiri Chandesh"

"Bukankah kau tahu Wendy, sudah 15 tahun ini kutukan itu tidak terjadi, bisa saja Darcella hanya menggertak waktu itu"

"Apa kau buta? atau kau tidak ingat? Di leher putra mu ada simbol ular!"

LACRIMOSA | HUANG RENJUN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang