6. Lilyan Rieka

543 90 38
                                    

"Lilyan!!"

"Iya Bi?"

Dibagian daratan Magnolia, banyak sekali bangsawan. Tapi tidak semua bangsawan dekat dengan keluarga kerajaan. Salah satunya, keluarga Alstyn. Alstyn masuk dalam daftar kelas bangsawan terendah. Bukan karena tidak ada alasan keluarga ini menjadi kelas bangsawan terendah, sebelumnya keluarga Alstyn merupakan bangsawan menengah, yang bergerak di bidang perdagangan. Akan tetapi seluruh harta dan kekuasaan mereka runtuh setelah kepala keluarga meninggal dunia yaitu Albern Alstyn. Sampai saat ini kematian kepala keluarga, bangsawan ini belum ditemukan. Pihak keluarga seakan-akan menutupi. Pihak kerajaan menawarkan bantuan hanya saja ditolak. Sejak itu aset keluarga diturunkan kepada adik Albern yaitu Adalrico Alstyn, akan tetapi Aldarico tidak bisa mempertahankan kekayaan mereka karena hidup sang istri dan putrinya yang suka berfoya-foya. Albern kepala keluarga sebelumnya memiliki seorang putri yang bernama Lilyan Rieka Alstyn, namun putri tunggal dari keluarga ini layaknya pesuruh di rumah sendiri.

"Bibi memanggil ku?" tanya Lilyan dengan celmek yang menempel di tubuh dan kain serbet di tangan.

"Kau tuli?!" Bentak sang Bibi yang bernama Sofia.

"Maaf Bi, aku baru saja menyiram bunga di halaman belakang," jelas Lilyan dengan kepala menunduk.

"Nanti malam, akan ada tamu yang ingin menemuimu, siapkan semuanya. Dan ingat berpakaianlah yang bagus. Jangan sampai kau terlihat kumuh!" Lilyan mengangguk mendengar perintah sang Bibi.

Selama lima tahun, Lilyan sudah seperti layaknya pesuruh di mentionnya sendiri. Meski dia anak tunggal dari keluarga ini, namun gadis berusia 17 tahun itu tidak memiliki kekuasaan apapun, semua wewenang dipegang oleh sang paman dan sang bibi, hanya saja pada akhirnya mereka bangkrut dan harus menjadi budak dari bangsawan lain yang memiliki kasta lebih tinggi dari mereka. Seperti sekarang, sang paman harus bekerja sebagai pemotong kayu di salah satu keluarga bangsawan.

Lilyan sangat bersemangat, dia membersihkan halaman rumah, mengepel lantai sampai memasak. Sudah tidak ada lagi pakaian bagus, kulit bersih, dan sepatu yang indah. Lilyan hanya menggunakan pakaian ala kadarnya, jikapun dia menggunakan gaunnya, gaun itu nantinya akan rusak dan kotor, terlebih sebagian gaunnya sudah diambil oleh saudara sepupunya. Anak dari Bibi Sofia dan Paman Aldarico. Meski begitu, Lilyan merasa hidupnya bahagia, karena semua pelayan di rumahnya masih sama, sangat menyayangi Lilyan dan sudah seperti keluarga.

Malam harinya Lilyan membuka lemarinya, mencoba mencari gaun yang layak ia gunakan. Sudah lama tidak menggunakan pakaian yang bagus, wajahnya sangat berseri-seri saat menggunakan gaun berwarna hijau. Untung saja dia masih memiliki gaun ini. Rambutnya yang berwarna keemasan ia gerai begitu saja.

"Waah sudah lama sekali aku tidak menggunakannya. Ngomong-ngomong siapa yang ingin menemuiku?" Tanyanya sendiri sambil menatap pantulan dirinya di cermin.

Tidak lama, sang paman memanggilnya. Segeralah gadis itu menghampiri sang paman yang ada di ruang makan, terlihat ada seorang laki-laki yang bersama dengan pamannya, Lilyan lihat umur laki-laki itu sama seperti umur sang ayah jika sang ayah masih hidup. Lilyan berjalan mendekat ke meja makan dan duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Bibi dan Elisa juga ada di ruangan itu. Setelah berkenalan, jamuan yang sudah dihidangkan mereka santap dengan saling bercengkrama, sampai Aldarico menyebut nama Lilyan.

"Lilyan, Tuan Baron datang kemari ingin menikahi mu," ucap Aldarico yang terlihat santai, sedangkan Lilyan yang mendengar hal itu tubuhnya langsung menegang. Gadis itu bingung, tidak mungkin dia akan menikahi pria tua itu, bukankah Lilyan lebih pantas menjadi putrinya.

"Tapi paman?" ucapannya terpotong karena pergelangan tangannya di tarik oleh Sofia. Sofia membawa Lilyan menuju dapur, dihentaknya tubuh Lilyan yang hampir menabrak dinding.

LACRIMOSA | HUANG RENJUN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang