Tak terasa hari berlalu begitu cepat. Sudah lama sekali rasanya aku tidak mengikuti materi kepenulisan yang disuguhkan. Bukan karena enggan, melainkan aku tak paham. Ingin bertanya, tapi aku malu jika aku sendiri yang tertinggal. Lalu aku harus apa? Tidak mungkin rasanya jika aku hanya diam dan tak menghasilkan karya.
Nama Gita selalu terngiang. Halaman obrolan dengannya sudah beberapa hari ini menjadi pemandangan. Jariku setiap hari selalu mengetikkan sebuah pesan, tapi jariku pula yang lancang menghapusnya sebab tak ada keberanian. Entah kenapa aku merasa ketakutan. Aku takut bila ia enggan disapa. Meskipun niatku hanya ingin belajar tentang materi yang tertinggal.
Aku terus beradu dengan kebingungan. Aku bingung memilih kata. Apakah aku basa-basi terlebih dahulu untuk memulai percakapan? Atau kah aku langsung ke intinya saja? Ahhhh, aku bingung harus bagaimana. Bahkan sampai berhari-hari pun aku masih bimbang menulis pesan untuknya.
Lamongan, 31 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Rasa
RomanceKolaborasi prosa Cellia Vidyana × Alifia Loveista Seseorang tidak dapat memilih kepada siapa ia akan menjatuhkan hatinya, tapi seseorang dapat memilih kepada siapa ia akan menjatuhkan harapnya. Aku sudah memutuskan untuk menjatuhkan harapku pada ses...
