Malam ini ...

4 1 1
                                    

Malam ini terasa cukup dingin, syukurlah ia tak lagi dingin. Dia, Gita, semakin hari semakin mau membuka diri. Dia, Gita, tak lagi sungkan menjadikanku tempat berbagi. Dia, Gita, gadis lembut dan baik hati. Katakanlah aku terlalu berlebih dalam memuji. Nyatanya memang seperti itu sejauh yang kuamati.

Aku memposisikan diriku menjadi teman bercerita yang baik, tak banyak tanya hanya mendengar dengan baik. Hingga suatu waktu, Gita mulai berani membuka sesuatu yang telah lama ia tutupi. Ya, tentang masa lalu yang ia hadapi. Pun tentang luka yang terpaksa ia tutupi. Gita berani membukanya dengan perlahan tapi pasti.

Aku sedikit tersulut emosi, saat mendengar ia dicampakkan seorang lelaki. Bajingan mana yang berani melakukan hal bodoh ini? Aku rasa bajingan itu cukup merugi menyiakan gadis sebaik ini. Sekali lagi aku bukanlah berlebih, hanya saja kenapa gadis sebaik ini sampai dicampakkan oleh seorang lelaki? Miris.

Gita terluka cukup dalam hingga ia memilih untuk menepi. Gita menepi dari segala jalan menuju cinta dan lelaki. Gita menutup diri sembari berusaha menyembuhkan luka sendiri. Sejak luka itu, Gita memilih untuk tak membuka perkenalan dengan lelaki. Sejak luka itu pula, Gita memilih untuk jauh dari dunia cinta, baik itu mencintai pun dicintai. Gita, dengan berani aku melayangkan pertanyaan ini. Gita, di dalam proses penyembuhanmu, bolehkah aku turut membersamai?

Lamongan, 7 Oktober 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku dan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang