Langit merekah ...

5 1 0
                                    

Langit merekah, seperti karyaku yang perlahan kian merambah. Sejak aku masuk dalam dunia baru ini, aku lebih mampu mengendalikan emosi. Tak ada lagi malam penuh frustasi akibat diejek sana-sini. Tak salah saat aku memutuskan masuk ke tempat ini, sebab aku dapat mengasah kemampuanku dalam mengutak-atik aksara menjadi kalimat penuh makna.

Di tempat ini aku merasakan sebuah kenyamanan pun kehangatan. Mereka dengan senang hati menerimaku yang masih belum ahli dalam menata aksara. Selain itu, mereka menerima dengan baik setiap curahan hatiku yang kutuangkan melalui tarian pena, tentunya tanpa perlu mengejek bahwa aku manusia tak normal yang belum merasakan Cinta. Hingga sebuah perkenalan berujung candaan. Ahhh! Mungkinkah semesta sedang memainkan perannya saat ini? Entahlah! Mungkin ini hanya kebetulan atau memang sudah digariskan oleh semesta.

Dia. Aku tak tau siapa dia. Membaca namanya membuat darahku berdesir tak biasa. Semakin aku dan dia disatukan dalam candaan, semakin aku ingin dekat dan mengenalnya. Hmm... Aku tak bisa menjelaskan panjang lebar lewat kata. Mungkin ini hanya pikiranku yang terlalu kacau karena sering dipojokkan, padahal ini hanya perkara nama yang bermakna sama.

Dia... yang katanya bernama Gita.

Lamongan, 30 November 2019

Aku dan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang