Waktu Bergulir ...

5 2 0
                                    

Waktu bergulir dengan cepat rupanya. Rasanya candu ketika ponselku menampilkan notifikasi darinya. Meskipun yang kami bahas sekadar materi kepenulisan, tapi entah kenapa aku merasa nyaman. Gita, seorang Gadis yang cuek tapi baik hatinya. Menjelaskan materi padaku hingga aku benar-benar paham, tanpa menyombongkan diri tentunya. Aku menuangkan sedikit demi sedikit candaan dalam setiap bahasan. Tak lain tak bukan hanya untuk mencairkan suasana saja.

Kini, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Aku sudah kehabisan pertanyaan, sebab materi yang tak kupahami sudah dijelaskan secara gamblang olehnya. Tapi rasanya, jariku masih terus ingin mengetikkan pesan untuknya. Pikiranku bergulat. Pertanyaan lancang atau tidak terus berputar memenuhi kepala. Aku mencoba menarik napas perlahan. "Tinggal di mana?" Akhirnya kalimat itu berhasil kukirimkan.

Tampak Gita masih mengetikkan balasan. Aku menanti dengan gusar. Satu menit, dua menit, tak kunjung ada notifikasi yang datang. Aku terus memandangi halaman percakapanku dengannya.

Perasaanku semakin tak keruan. Aku takut Gita merasa tidak nyaman. Dalam hati aku terus merutuki diriku yang terkesan lancang. Tapi, apa aku salah jika aku ingin mengenalnya lebih dalam? Bukankah menanyakan tempat tinggal adalah topik umum yang dijadikan bahan untuk perkenalan? Lantas, apa yang membuatnya tak nyaman?

Lamongan, 3 Agustus 2021

Aku dan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang