Jari jemariku ...

9 1 1
                                    

Jari jemariku terus menari di atas layar, mengutak-atik kata yang berhubungan dengan Cinta agar menjadi sebuah karya. Aku sempat dianggap remeh, sebab aku belum pernah merasakan detak Cinta tapi aku menerima tantangan untuk menciptakan karya tentang Cinta. Tak apa. Tak masalah. Jangan salah, aku sering dijadikan buku oleh teman-temanku yang bercinta untuk mengungkapkan isi hati mereka.

Imajinasiku terus bergerak liar. Membayangkan mulut-mulut mereka saat berceloteh ria tentang Cinta. Lantas otakku bergerak mencari kata dan jariku yang menuliskannya. Sebentar! Kenapa imajinasiku berbelok saat di persimpangan jalan? Berjalan menuju titik tempat dia berada. Dia yang tampak dingin saat membahas Cinta dan menolak mentah-mentah untuk menciptakan karya tentang Cinta.

Kenapa, ya? Dia sedang kenapa? Kenapa dia memutuskan untuk menutup bukunya dan berbaring nyaman di tempat tidurnya? Ia pun menutup telinganya dan memejamkan matanya rapat saat orang-orang membahas tentang Cinta. Dia benar-benar tampak tak berminat menciptakan karya bertema Cinta, meskipun cerita tentang Cinta sedang digandrungi remaja diluar sana. Tapi dia sungguh tak menghiraukannya.

Dia sungguh berbeda. Aku ingin mengenalnya. Aku sungguh penasaran. Aku ingin masuk dalam kehidupannya. Jika ada luka, aku ingin membasuhnya. Jangan salah sangka, aku ingin menjadi sahabat tempatnya berbagi cerita. Aku ingin tau, ada apa sebenarnya dengan Gita?

Lamongan, 3 Desember 2019

Aku dan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang