Tiket pesawat penerbangan dengan tujuan Bali yang baru saja Jisoo lihat adalah hal yang paling membahagiakan untuk Jisoo. Bukan karena liburan di pulau Bali, tapi karena Jisoo akhirnya akan bertemu anak-anak setelah hampir lima bulan tidak bertemu.
Sudah pasti kerinduan Jisoo pada Manse, Nara, dan Sera sudah sangat besar, apalagi kadang mendengar suara rengekan Manse karena ia rindu dengan Mommy membuat Jisoo merasa tersentuh.
Mengenal Jisoo selama empat bulan yang mengurusi segala kebutuhannya serta memberikannya kehadiran sosok ibu tanpa sadar membuat Manse sangat menyayangi Jisoo. Bahkan ia sempat menolak ikut Yoona ke Bali karena ingin tinggal dengan Jisoo saja.
Begitu pula dengan Jisoo yang tidak keberatan jika Manse tinggal, tapi Sehun melarangnya dengan bilang Jisoo tidak akan fokus jika harus menyelesaikan tugas akhirnya sambil merawat Manse. Sehun hanya tidak ingin malah nanti tugas akhir Jisoo berantakan atau malah Manse yang tidak terurus.
"Kita bakal ketemu Manse, Mas?" tanya Jisoo antusias, Sehun balas mengangguk sambil tersenyum kecil melihat tingkah Jisoo yang kegirangan.
Jisoo dan Sehun sedang duduk berdua di sebuah gazebo kampus. Masih ada acara foto setengah jam lagi, dan Sehun harus kembali terbang ke Thailand untuk pekerjaan finalnya di sana yang sedang mengalami kendala. Jadi ia memberikan kado wisuda Jisoo lebih cepat dari rencananya.
Kalau saja pekerjaannya tidak ada masalah ia akan membawa Jisoo untuk makan malam, hanya saja rencana tidak semua rencana bisa berjalan lancar.
"Sekalian survei tempat resepsi, gimana?"
Semburat merah merambat di pipi Jisoo diiringi sedikit rasa terkejut mendengar Sehun blak-blakan merencanakan pernikahan mereka. Rasanya sedikit berdebar mengingat ia sudah menerima lamaran Sehun. Sedikit lagi, ia akan benar-benar memasuki hidup baru, pikir Jisoo.
"Mau ngadain di Bali? Emang Eyang nggak papa?"
Sehun sedikit memanyunkan bibir, wajahnya terlihat berpikir lalu berkata, "Ya, tinggal bilang ke Eyang kita mau ngadain di Bali."
"Pikirin dulu mateng-mateng mas, atau diskusi dulu sama ibu." Jisoo sedikit memberi masukkan, mengingat Sehun mempunyai keluarga besar jadi mereka tidak bisa memutuskannya dengan sepihak saja.
"Nggeh, Ibu ratu," goda Sehun membuat Jisoo mencubit pipi Sehun gemas.
"Oyy, Jis, nggak mau foto sama mantan gebetan?" teriak Hwasa dari jauh, mengalihkan perhatian Sehun dan Jisoo ke arahnya.
Segala macam kutukan Jisoo rapalkan dalam hati untuk Hwasa, bisa-bisanya ia meneriaki mantan gebetan di hadapan calon suaminya.
Kalau saja ada marketplace untuk melelang atau sekalian giveaway Jisoo akan dengan senang hati mendaftarkan teman-temannya itu.
"Mantan gebetan kamu nunggu tuh." Respon yang tak kalah mengejutkan datang dari Sehun yang sedang tersenyum jahil. Pria ini meremehkan dirinya atau apa.
"Mas emang nggak cemburu nanti?"
Suara kekehan membuat Jisoo jadi yakin kalau Sehun meremehkan mantan gebetannya itu. "Ngapain cemburu palingan juga gantengan mas kan?"
Jisoo memajukan bibirnya. "Ihh sombong banget, mau lihat fotonya?"
Jisoo merogoh tas tangannya dan mengeluarkan ponsel lalu menunjukkan foto yang Sehun bilang "Tidak terlalu ganteng" itu. Sesaat Sehun terdiam, membuat Jisoo tertawa puas.
"Udah ya, aku mau foto dulu sama mantan gebetanku yang nggak ganteng itu!"
Sehun buru-buru menahan Jisoo yang ingin pergi. "Tunggu, aku ikut."
Dasar butjin
---
"Jangan lupa minum vitamin sama makan yang banyak ya. Kalau sudah sampai hotel jangan lupa kabari aku, tapi kalau kamu jetlag langsung tidur aja nggak papa. Pokoknya jangan sampai sakit." Sehun mengangguk, mengiyakan segala pesan yang disampaikan oleh calon istrinya itu sambil sesekali menahan tawa geli melihat Jisoo sebawel ini.
Jisoo dan Sehun sedang berada di bandara. Hari ini Sehun akan kembali ke Thailand, sebenarnya Sehun tidak masalah jika Jisoo tidak mengantar, tapi Jisoo tetap bersikeras ingin ikut mengantar.
"Oh iy-
Ucapan Jisoo tertahan begitu tubuhnya didekap Sehun, Jisoo dapat merasakan aroma parfum Sehun. Menenangkan juga memabukkan, Jisoo pasti akan merindukan Sehun selama pria itu berada di Thailand.
"Aku sayang kamu Jisoo." Ucapan Sehun membuat Jisoo sedikit terkejut. Meski bukan pertama kali tapi tetap mampu membuat Jisoo tersipu, terlebih disusul kecupan lembut yang dilayangkan di dahinya membuat semburat merah di wajah Jisoo semakin terlihat jelas.
"Apa sih Mas, aku malu. Tapi aku juga sayang sama mas," balas Jisoo dengan mengecup pipi Sehun.
Sehun mengeluh dalam hati, andai saja proyeknya di Thailand tidak ada masalah, seharusnya hari ini ia bisa langsung mengurus berkas di KUA. Sungguh Sehun tidak sabar menjadikan Jisoo benar-benar menjadi miliknya.
"Oh iya, kamu jangan mau kalau diajak date sama mantan gebetanmu itu loh!" Sehun memperingati Jisoo mengingat kalau mantan gebetan Jisoo ternyata cukup tampan untuk dipertimbangkan.
"Loh, katanya kemarin kalah ganteng sama kamu?" goda Jisoo.
"Kamu jangan bikin aku was-was Kirana." Jisoo terkekeh, kalau Sehun sudah memanggilnya dengan nama Kirana artinya ancaman Sehun sudah tidak boleh disepelekan.
"Nggeh mas, tresnoku ning sampean." ucap Jisoo dengan bahasa Jawa yang terdengar kaku.
Sehun tertawa geli, ini sudah pasti karena sering mendengar mas Fahmi-sepupunya pas lagi bucin sama istrinya.
"Duh, udah bucinannya ya, ayok Dim, tuh udah ada announce." ajak Kai yang sejak tadi duduk menonton pertunjukkan kebucinan Jisoo dan Sehun. Dia sendiri sedang dalam masa perang dingin dengan Jennie. Membuat kadar kemuakkannya naik seribu persen.
"Iri aja kan ya calon jomblo." Kai mendengus kesal, memilih jalan lebih dulu dibanding menanggapi guyonan Dimas yang menyebalkan.
---
"Mas Dimas?"
Sehun menoleh mendapati seorang wanita yang duduk tepat di sebrangnya memanggil namanya.
"Ini aku Sejeong."
To be continued....
Hayooo, masih ada orang dilapak ini, tentu ada si kayaknya tapi ga hidup aja hehe.
Betewe aku mau target vote si, ya bukannya narsistik atau gimana, tapi biar ada semangat buat lanjutin kalo hasil tulisan kita dihargai hehe...
Target vote 200 untuk chapter sebelumnya dan chapter ini aku bakal up a.s.a.p hehehe
Mengcapek sama sider, perbadingannya 1:5 😌
Vomment for fast update, see you in next chap🤡
KAMU SEDANG MEMBACA
DaddySitter?
Short Story"Loh ini mah jadi Bodyguard bukannya Nanny?" Kritik dan saran sangat diharapkan :)