Manse melirik iri kanan dan kiri bangku teman - temannya yang datang bersama Bunda, Ibu atau Mama mereka masing-masing. Sedangkan Manse hanya duduk sendirian tanpa wanita yang bisa ia panggil Mommy.
"Manse, Kamu ga bilang Daddy kamu kalau hari ini ada acara Festival Bunda?" Guru Manse yang bernama Sanami Christina Lestari tersebut datang nenghampiri Manse yang sedang celingukan sana sini.
Manse menjawab pertanyaan gurunya dengan gelengan lemah sambil bergumam pelan. "Manse takut, Manse kan ga punya Mommy." Sana mengelus pucuk kepala Manse, dalam hati Ia bersorak kalau Ia bisa mendekati Hot Daddy macam Pak Dimas. Tapi harapannya buyar begitu seorang wanita masuk dan mengklaim bahwa dia Ibunya Manse.
"Kata siapa Manse ga punya Mommy, Manse lupa ada Mommy Jisoo disini?"
Semua orang menoleh tak terkecuali Manse yang sekarang memandang Jisoo dengan mata berbinar.
Berbanding dengan Manse yang terlihat senang, Guru tadi malah menatap sinis pada Jisoo.
"Maaf tapi apa benar ada Mommy Manse, karena setahu Sa-
"Saya Kirana Jisoo, Mommy baru Manse. Senang bertemu anda." Jisoo dengan cepat memotong maksud perkataan dari guru Manse.
"Jadi boleh Saya duduk di sebelah anak Saya?" Penekanan pada kata anak membuat sang guru menyingkir dan menyilahkan Jisoo untuk duduk disebelah Manse.
Sesaat setelah Jisoo duduk Manse menatap Jisoo heran. "Mommy tahu dari mana kalau di sekolah Manse ada acara Festival Bunda?"
Jisoo tersenyum kikuk. Sebenarnya ada hal memalukan tentang kejadian hari ini. Sehun yang menyuruh mengganti pakaian dan mengatakan kalau Ia akan jadi calon Ibu. Dan Ternyata semua hanya bertujuan untuk pekerjaan semata.
Jisoo saat itu sudah berganti pakaian dan seperti biasa mengantar anak-anak ke sekolah sesuai dengan urutan. Namun setelah mereka bergegas ke kantor, Sehun menghentikkan laju mobil dan memberikan Jisoo undangan acara sekolah Manse.
"Datang ke sekolah Manse, dan datang sebagai Ibunya Manse. Saya ga bisa dateng, karena ini Festival Bunda."
Setelah memberikan titah Sehun menyilahkan Jisoo keluar dari mobil dan meninggalkan Jisoo sendirian di halte. Itulah kenapa Ia bisa berada di sekolah Manse.
"Tau dong, sekarang Mommy Jisoo punya ikatan batin sama Manse." Bukan maksud mengarang cerita dan membohongi Manse. Tapi Jisoo hanya tidak tega kalau bilang ini adalah bagian dari pekerjaannya. Terlebih lagi binar mata Manse membuat Jisoo luluh.
***
"Loh Jisoo kemana Hun?" Tanya Wendy yang kebingungan melihat Sehun datang sendirian.
"Lagi latihan jadi Ibu buat keponakan-keponakanmu." Setelah mengatakan itu Sehun langsung masuk kedalam ruangan membuat Wendy yang berdiri diluar terlihat masih tidak percaya dengan perkataan Saudara sekaligus atasannya itu.
Sehun masuk dan langsung merogoh saku celananya. Membuka kunci ponsel dan memainkan jarinya diatas keyboard di dalam roomchatnya bersama Jisoo.
Sebenarnya Sehun agak ragu menyuruh Jisoo untuk datang, tapi kalau Ia datang sendiri ke sekolah Manse, tentu saja kejadian seperti tahun lalu akan terulang. Membayangkannya saja sudah ngeri.
Terlebih hari ini Sehun memang mempunyai banyak Meeting, dan hal itu yang membuatnya mengirim Jisoo.
Jisoo yang memang sadar dengan posisi pekerjaaannya hanya menurut. Sehun bisa melihat raut wajahnya berubah. Entah kenapa tadi ada sedikit kekecewaan terpancar dari wajahnya.
Dimas Sehun Dinata
Udah sampai?Kirana Jisoo
Sudah, ini masih sesi acara sama Manse.
Dimas Sehun Dinata
Yaudah, semangat sayang. Nanti siang Aku jemput makan bareng Manse ♡♡Jangan tanya bagaimana keadaan Jisoo sekarang, sudah pasti sesak napas dan gangguan pencernaan. Karena perutnya mulas dengan puluhan kupu-kupu yang memenuhi perutnya.
"Mommy kenapa? Mukanya merah?"
Yang ditanya cuma mesam mesem sendiri.
***
Sekarang Jisoo benar-benar mengerti kenapa seorang Ibu rela melakukan semua hal yang menjadi sebuah kebahagiaan untuk anaknya.
Melihat Manse yang memegang piala membuat Jisoo ikut merasakan kebahagiaanya, kebahagiaan melihat Manse yang tersenyum dengan bahagia sambil menatapnya. Seolah berkata "Thank You Mommy. Finally We got this."
Meski Manse bukan anak kandungnya sekalipun, atau bahkan hanya dirinya saja yang berharap Manse jadi anaknya.
***
"Daddy." Pekik Manse begitu sosok Sehun muncul di sampingnya.
Kedatangan Sehun nampaknya menjadi hal yang cukup di tunggu-tunggu, terlihat dari beberapa orang yang terdiri dari guru dan wali murid yang langsung merapihkan riasan.
Sedangkan Sehun dengan cueknya merangkul Jisoo dan mengecup pipinya. "Jadi anak Kita menang?"
"Huh?"
Jangan tanya Jisoo saat ini, kesadarannya sedang dibawa oleh alien.
TBC
***
Ada yang tanya up kapan? Atau kok lama thor?
Sekali lagi, Aku Up kalau cerita sudah selesai penulisan.Dan maaf saya masih penulis amatir, membuat cerita seperti ini kadang sering buntu 😃
Jadi kalau memang mau bersabar menunggu Terima Kasih dan saya selalu usahakan untuk membuat cerita untuk cepat Up 😘😘
Vomment Juseyo 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DaddySitter?
Historia Corta"Loh ini mah jadi Bodyguard bukannya Nanny?" Kritik dan saran sangat diharapkan :)